Tinggalkan Jargon “Perubahan” Tiga Partai Koalisi Siap Merapat ke Prabowo, Ini Kata Anies dan Kritik Pengamat Politik

- Editor

Selasa, 30 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dengan Jargon

Dengan Jargon "Perubahan" Anies Baswedan harus rela ditinggalkan tiga partai pengusungnya untuk kemudian memilih bergabung dengan koalisi pengusung Prabowo-Gibran.(Foto: Dok./istimewa)

BIPOL.CO, JAKARTA – Partai koalisi pengusung pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin (AMIN) dipastikan akan merapat mendukung koalisi presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan harus meninggalkan jargon “perubahan”.

Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan sinyal siap bergabung dengan 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketiga partai koalisi pengusung AMIN ini  tentunya dengan konsekuensi siap meninggalkan jargon “perubahan”.

Sementara Prabowo-Gibran merupakan pasangan yang mengusung “keberlanjutan”. Pasangan ini kerap menyatakan akan melanjutkan program pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Nasdem dan PKB sudah secara terbuka akan mendukung Prabowo-Gibran, sedangkan PKS baru menyatakan kesiapannya.

Sementara itu, Anies sudah mencium arah politik partai-partai yang berada di Koalisi Perubahan tersebut.

Foto: Kompas.com

Seusai bertemu Prabowo pada Kamis, (25/4/2024), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan, Partai Nasdem resmi mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Nasdem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran,” ujar Paloh di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, seperti dikutip dari Kompas com.

Paloh menjelaskan, dirinya merasa terhormat karena diterima dengan baik oleh Prabowo.

Menurutnya, Prabowo adalah Ketua Umum Gerindra sekaligus sahabat baginya.

Paloh menyebut keputusannya untuk tidak menjadi oposisi telah melalui proses kontemplasi yang lama.

“Jawaban yang jujur? Sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu. Sebuah proses perenungan sudah saya lakukan yang cukup lama,” ujar Paloh.

“Saya berbicara dari kejujuran hati, dan rasionalitas yang saya miliki. Di mana ada opsi karena dasar bukan saya yang meminta. Tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan. Saya pikir itu lebih baik,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan PKB mendukung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo Subianto bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Istimewa)

Menurutnya, sikap itu telah disampaikan dengan pernyataannya saat bertemu Prabowo, Rabu (24/4/2024) siang.

“Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (jelas mendukung Prabowo-Gibran),” ujar Muhaimin pada awak media di Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta, Kamis (25/4/2024) malam.

Kemudian ia menjawab dengan nada serupa ketika awak media menanyakan apakah PKB akan berada dalam pemerintahan ke depan.

“Sudah jelas, sudah,” katanya.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menjelaskan bahwa PKB dalam posisi siap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Namun, pernyataan itu baru akan disampaikan secara jelas saat keduanya dilantik pada Oktober 2024..

PKS siap gabung ke kubu Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu memakaikan peci hitam kepada Anies dan Cak Imin, usai me gumumkan dukungannya. (Foto: Dok./Istimewa)

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi memberikan sinyal partainya siap bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk lima tahun ke depan.

Aboe mengatakan, PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode berada di luar pemerintahan.

“Ini kan sudah selesai acara, ke depan ini kita ingin berbuat untuk bangsa ya, kita kan sudah pengalaman dua periode kemarin di luar,” kata Aboe di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Aboe mengatakan, memutuskan koalisi atau oposisi bukanlah hal berat bagi PKS karena sudah pernah berada di dalam maupun di luar pemerintahan.

Menurut dia, posisi di dalam dan di luar pemerintahan sama-sama positif, tetapi PKS ingin berbuat lebih maksimal.

“Kita juga ingin berbuat lebih maksimal dan kita siap menyiapkan kader-kader PKS yang maksimal, yang positif, baik, dan profesional, untuk berkontribusi,” kata Aboe.

Anies: Berada di Persimpangan Jalan

Menanggapi ini, Anies Baswedan mengatakan, PKS tengah berada di persimpangan jalan, antara menjadi oposisi atau bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Anies pun menantikan bagaimana arah politik PKS sambil berharap partai politik pengusungnya itu mengambil sikap yang konsisten.

“Kita masuk persimpangan jalan baru, yang lain sudah tahu akan ambil belokan yang mana, kita menunggu PKS ambil yang mana,” kata Anies dalam acara halalbihalal dan Milad ke-22 PKS, Sabtu (27/4/2024).

Anies mengatakan, perjalanan PKS selama 22 tahun diiringi dengan rekam jejak konsistensi yang menurutnya merupakan salah satu karakter dari partai tersebut.

Ia mengatakan, PKS juga konsisten dalam berdemokrasi, yakni siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.

PKS pernah menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lalu menjadi oposisi di era Presiden Joko Widodo.

“PKS telah memberikan keteladanan berdemokrasi dengan menunjukkan sikap ketika berada di dalam pemerintah jalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan ketika berada di luar konsisten untuk menjadi mitra sebagai oposisi,” kata Anies.

Harusnya oposisi

Pengamat Politik Ray Rangkuti.(Foto: Istimewa)

Sementara itu, Pengamat Politik Ray Rangkuti mengkritik Langkah Partai Nasdem yang sudah mendeklarasikan mendukung pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.

Menurut Ray Rangkuti, jika Partai yang dipimpin Surya Paloh itu setia pada narasi perubahan seharusnya Nasdem berada di luar pemerintahan.

“Kalau Nasdem setia pada jargon perubahan, ya mereka mestinya partai yang mendeklarasikan pertama kali sebagai oposisi karena jelas-jelas Nasdem itu berbeda dengan koalisinya Pak Prabowo,” kata Ray dalam acara laporan tahunan PBHI di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).

Menurut Ray, jika Nasdem mendukung pasangan Prabowo-Gibran artinya mereka mendukung kebijakan lanjutan tersebut. Termasuk, kebijakan Prabowo-Gibran yang akan memberi makan siang dan susu gratis.

“Sekarang kalau mereka masuk ke dalam (pemerintahan), ya artinya mereka menerima IKN, menerima makan siang gratis, dan seterusnya,” ujar Ray.

“Jadi kalau dari jargon jelas ini bukan pertemuan yang tepat, ini adalah pertemuan yang dipaksakan. Apa yang memaksa mereka bertemu, nah kepentingan pragmatis politik,” katanya lagi.(*)

Berita Terkait

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan
481 Pasangan Kepala Daerah Resmi Dilantik Presiden Prabowo

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:58 WIB

Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terbaru