Uang Beredar di Desa dan Kelurahan di Kabupaten Bandung Capai Rp 5 T, Bupati: Kebijakan Pemerintah Berdampak Pada Ekonomi Masyarakat

- Editor

Rabu, 5 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Bandung H Dadang Supriatna, saat Rembug Bedas ke-124 di Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung, Selasa (4/6/2024).

Bupati Bandung H Dadang Supriatna, saat Rembug Bedas ke-124 di Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung, Selasa (4/6/2024).

BIPOL.CO, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung melihat uang yang beredar di seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Bandung totalnya mencapai kurang lebih sekitar Rp 5 triliun pada setiap tahunnya.

Ia menyebutkan uang triliunan rupiah yang beredar ke desa maupun kelurahan itu digulirkan melalui program APBD Kabupaten Bandung maupun APBN.

“Untuk itu kebijakan pemerintah akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Contoh kebijakan Bupati akan berdampak pada ekonomi masyarakat, kemudian kebijakan kepala desa juga akan berdampak pada ekonomi masyarakat,” kata Dadang dalam keterangannya saat giat Rembug Bedas ke-124 di Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung, Selasa (4/6/2024).

Bupati mengatakan kebijakan pemerintah itu mulai dari adanya bantuan uang tunai, insentif RT, RW, dan program pembangunan lainnya.

Ia mencontohkan anggaran yang digulirkan ke Desa Mandalasari dalam setahun mencapai Rp 3,1 miliar dikalikan 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung, sehingga besarannya mencapai tidak kurang sekitar Rp 800 miliar.

“Belum program-program lainnya, sehingga secara teori ekonomi mikro, uang ini akan beredar di desa dan kelurahan,” sebutnya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mencontohkan, para Ketua RT dan RW, serta kader PKK saat ini memiliki insentif melalui kebijakan Pemkab Bandung.

“Termasuk guru ngaji dapat insentif. Pastinya setelah menerima uang insentif itu, minimal penerima manfaat program itu belanja beras, makanan, lauk pauk dan sebagainya di warung yang ada di desa masing-masing, sehingga uang akan berputar di desa,” ujarnya.

Kemudian, imbuhnya, pemerintah desa memiliki program pembangunan membuat gang, sehingga uang atau anggaran yang ada dibelanjakan di wilayah.

“Maka secara ekonomi akan berpengaruh,” kata Kang DS.

Maka, lanjut Kang DS, dilaksanakan kegiatan rutin Rembug Bedas yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung ini untuk memberikan pencerahan, edukasi dan juga menyampaikan informasi program selama kepemimpinannya.

Menurutnya, penyampaian program prioritas itu selama tiga tahun dibawah kepemimpinannya di Kabupaten Bandung.

“Dari 13 program prioritas Bupati Bandung ini, tentunya sudah berjalan,” ungkapnya.

Yang jadi pertanyaan, apakah 13 program prioritas Bupati Bandung itu sudah dirasakan langsung oleh masyarakat? Apakah program ini bagus atau tidak bergantung informasi dari masyarakat yang memberikan masukan.

“Tetapi secara mayoritas dari 124 desa (Rembug Bedas) dan 26 desa (Bunga Desa) yang sudah kami kunjungi, ternyata program ini betul-betul bisa menyentuh langsung kepada masyarakat sebagai penerima manfaatnya,” tuturnya.

Kemudian, katanya, kedepan kira-kira apa yang belum terakomodir dalam suatu program. Saat ini, pemerintah sudah membuat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), kemudian ditindaklanjuti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tingkat Kabupaten/Kota se-Indonesia.

“Disamping itu juga memberikan informasi dan menampung aspirasi dan juga melihat situasi dan kondisi di lingkungan Desa Mandalasari misalnya. Contohnya, tadi ada usulan jalan di Desa Mandalasari harus bagus. Usulan jalan itu untuk dicatat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung, supaya ada tindak lanjut,” ujarnya.

Apakah usulan warga yang mengusulkan pembangunan jalan itu sudah masuk program tahun 2024?

“Nanti kita lihat. Kalau belum, nanti kita anggarkan di tahun 2025. Itu maksud dan tujuannya, kenapa ada program Rembug Bedas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Mandalasari Ahmad Fahsa mengucapkan selamat datang kepada Bupati Bandung beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung yang hadir pada pelaksanaan Rembug Bedas tersebut.

Ahmad juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung atas program-programnya yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Pak Bupati Bandung sudah tiga kali hadir di Desa Mandalasari. Kami ucapkan terima kasih,” katanya.

Ia pun turut mengapresiasi Bupati Bandung karena melalui kebijakannya, para Ketua RT, RW, Linmas menerima insentif, bahkan insentifnya naik 100 persen.

“Guru ngaji yang sebelumnya tidak tersentuh, sekarang ada insentif guru ngaji,” katanya.

Tak hanya itu, imbuh Ahmad, kelompok tani sudah mendapatkan bantuan BPJS Ketenagakerjaan dan hibah kartu tani Sibedas.

“Program Pak Bupati keterima langsung oleh orangnya,” ucapnya.

Ahmad berharap program yang sudah digulirkan Bupati Bandung itu untuk tetap dilanjutkan.

“Program yang sudah dirasakan masyarakat bisa terus dilanjutkan. Apalagi, kalau program itu terus bertambah,” harapnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Bandung turut menyerahkan bantuan cadangan pangan, wakaf buku, BPJS Ketenagakerjaan, hibah kartu tani Sibedas, stimulan rutilahu, nomor induk berusaha (NIB), fasilitas halal, bantuan kredit tanpa bunga dan tanpa jaminan.(Ads)

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB