Pemkab Purwakarta Angkat 400 Tenaga Honorer AKPK, Karena Alasan Ini…

- Editor

Senin, 30 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIPOL.CO, PURWAKARTA – Pemkab Purwakarta mengangkat 400 tenaga honorer untuk menjadi guru Agama Keagamaan dan Pendalaman Kitab (AKPK).

Hal ini dilakukan karena Pendidikan Agama hanya tiga jam dalam satu minggu.

Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Sadiyah menyampaikan bahwa program AKPK ini bagi pemerintah Daerah sangat penting.

“Pendidikan agama tidak cukup tiga jam oleh karenanya pemerintah kabupaten mengangkat hampir 400 guru AKPK guru agama dan pendalaman kitab-kitab. Jadi ada guru sesuai agamanya masing-masing misal untuk murid beragama Islam diajar oleh guru agama Islam, atau agama Kristen dan agama lainnya,” ujar Sadiyah ditemui di ruang Sekda Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu.

Untuk pendalaman kitab-kitab semisal kitab kuning biasanya diberikan pada siawa kelas tinggi, dan untuk yang beragama Kristen diberikan kepada anak-anak beragama Kristen yang ingin pendalaman pada kitab Injil.

Kata Sadiyah, pengangkatan guru tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Purwakarta dan itu dilakukan berdasarkan kebutuhan sekolah.

“Ya yang pendalaman kitab berbeda, misal kalau ada 10 anak di sekolah yang ada agama lain pasti disiapkan juga guru APKP-nya dan itu digaji bukan dari pusat tapi dari anggaran pemerintah daerah,” tandasnya.

Namun kata Sadiyah, penerapan AKPK ini belum dilakukan di semua sekolah negeri karena keterbatasan anggaran, sehingga untuk sekolah negeri baru diterapkan di 75 sekolah.

Sedang untuk sekolah swasta sudah ada 112 sekolah. Hal itu karena waktu pendalaman agama dan kitab di sekolah swasta lebih panjang apalagi banyak sekolah swasta yang berbasis Islam atau Kristen.

“Pendidikan agama ini dalam kurikulum nanti di sisipkan modul pembelajarannya insersi ke dalam kurikulum yang diajarkan misalnya gini,” tuturnya.

Masih kata Sadiyah, selain sekolah biasa. Pemkab Purwakarta pun memberi keberpihakan pendidikan bagi siswa penyandang disabilitas dengan mengembangkan pendidikan berbasis inklusi.

Bagi sekolah yang menerima anak berkebutuhan khusus, maka pihaknya bekerjasama koordinasi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB).

“Tidak semua sekolah punya guru BK atau basic sekolah luar biasa. Di tahun 2022, kita kerjasama kordinasi agar mengetahui bagaimana menghadapi anak inklusi. Karena anak ini tidak bisa disamakan dengan anak biasa,”paparnya.

Sedari awal pada saat assessment ketika masuk diketahui apa kebutuhannya, semisal bagi tuna netra, tuna rungu, grahita atau anak disabilitas lainnya.

“Saat menentukan KKM misal 8, anak inklusi tidak segitu karena hidup sosialisasi dengan teman diterima dan mampu berdiri sendiri untuk bekal di masyarakat kelak itu dianggap sudah capai KKM bagi mereka, intinya kita tidak membedakan dan mereka berhak mendapat pendidikan. Sehingga keluarga tidak mengurung dirumah atau disembunyikan atau tidak bergaul, anak-anak ini harus dibantu,” tutupnya.(Ads)

Berita Terkait

Bey Machmudin Harap Kepemimpinan Tatacipta Dirgantara Bawa ITB Jadi Kampus Kelas Dunia
Akhir 2026 Istilah Kepala Sekolah dan Pengawas di Seluruh Indonesia Harus Ganti Nama
Anggota Komisi D Agus Setiawan Nilai Rencana Dihapusnya Sistem Zonasi Lebih Bijak, Dorong Sekolah Swasta Berasa Negeri
Pemkot Cimahi Salurkan Bantuan SPP Dan Paket Alat Belajar Untuk Siswa SD-SMP
Diaspora Ajak Warga Jabar Kejar Pendidikan di Luar Negeri
Sekda Herman Suryatman Ajak Akademisi Bersumbangsih untuk Indonesia Emas 2045
Pemkot Cimahi Peringati Hari Guru Nasional 2024
Peringati HGN, Pemkot Bandung Berikan Penghargaan Kepada Sejumlah Guru

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 08:28 WIB

Bey Machmudin Harap Kepemimpinan Tatacipta Dirgantara Bawa ITB Jadi Kampus Kelas Dunia

Selasa, 14 Januari 2025 - 17:10 WIB

Akhir 2026 Istilah Kepala Sekolah dan Pengawas di Seluruh Indonesia Harus Ganti Nama

Minggu, 12 Januari 2025 - 16:44 WIB

Anggota Komisi D Agus Setiawan Nilai Rencana Dihapusnya Sistem Zonasi Lebih Bijak, Dorong Sekolah Swasta Berasa Negeri

Jumat, 20 Desember 2024 - 19:35 WIB

Pemkot Cimahi Salurkan Bantuan SPP Dan Paket Alat Belajar Untuk Siswa SD-SMP

Selasa, 17 Desember 2024 - 20:18 WIB

Diaspora Ajak Warga Jabar Kejar Pendidikan di Luar Negeri

Berita Terbaru