Gubernur Dedi Mulyadi Dampingi Presiden Prabowo Panen Raya Padi Serentak di Majalengka

- Editor

Senin, 7 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIPOL.CO, KAB. MAJALENGKA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Senin (7/4/2025).

Panen raya padi ini juga serentak dilakukan di 14 Provinsi dan 157 Kabupaten/Kota se-Indonesia. Dipilihnya Jawa Barat menjadi pusat panen raya padi karena menjadi lumbung padi nasional.

Dalam panen tersebut Prabowo turun ke sawah mengoperasikan “combine-harvester”, alat pertanian modern untuk memanen padi.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga turut menaiki alat tersebut.

Panen raya ini merupakan simbol keberhasilan musim tanam sekaligus bukti peningkatan produktivitas pertanian lokal dan momentum mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Dari laporan Menteri Andi Amran Sulaiman, produksi beras nasional saat ini berada dalam tren yang menggembirakan.

Tercatat stok gudang sebanyak 2,4 juta ton dan diperkirakan setelah panen raya ini menjadi 3 juta ton, tertinggi selama 10-20 tahun terakhir. Bahkan saking berlimpahnya produksi beras kapasitas penyimpanan tak lagi mencukupi.

Usai panen padi, Presiden Prabowo menyapa kepala daerah dan petani dari 14 provinsi yang ikut panen padi serentak lewat konferensi video.

Gubernur Dedi Mulyadi juga turut menyampaikan aspirasi petani ke Presiden secara langsung.

Ia mengatakan, pasokan pupuk untuk petani di Jabar sudah lancar. Namun yang menjadi kendala adalah biaya untuk obat-obatan pengusir hama.

“Sekarang pupuk sudah lancar, tapi biaya tinggi produksinya itu di obat-obatan karena sebelum mulai menanam mereka harus mengeluarkan biaya untuk semprot keong atau hama. “Nyemprot” -nya itu dua kali sehari,” ungkap Dedi.

Ia juga meminta asuransi kesehatan untuk petani ditingkatkan. Dedi menyebut tak sedikit petani yang belum terkover BPJS kesehatan.

“Mohon peningkatan asuransi kesehatan petani karena banyak petani yang ketika sakit tidak terkover BPJS atau BPJS mandirinya tidak terbayar,” sebutnya.

Sebagai pusat lumbung padi nasional, Dedi juga berharap Kementerian Pertanian menambah peralatan untuk peningkatan produksi.

“Karena Jabar pusat lumbung padi nasional, ya seluruh alatnya harus banyak (supaya) ditambah kalau ingin peningkatan produksi,” ucap Dedi.**

Berita Terkait

Halalbihalal Paguyuban Pasundan, Gubernur Dedi: Momentum Tingkatkan Spirit Kebudayaan
Hari Musik Nasional, Pemkot Cimahi bersama DKKC gelar Sarmuchi Festival 2025
Respons Kasus Rudapaksa di Rumah Sakit, Gubernur Dedi Tekankan Pentingnya Bangun Kembali Kepercayaan Masyarakat
Pemprov Jabar Luncurkan Program ‘Nyaah ka Indung’
Hari Jadi Kota Sukabumi, Dedi Mulyadi Harap Jadi Kota Percontohan Nyaman Bersih
Hadapi Tekanan Ekonomi Global Gubernur Jabar Siapkan Insentif Industri
Wali Kota Cimahi Ngatiyana Launching Program: Cimahi Peduli Ibu
Gubernur Jabar Tugaskan Kepala Daerah Tuntaskan Masalah Sampah
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 13 April 2025 - 10:23 WIB

Halalbihalal Paguyuban Pasundan, Gubernur Dedi: Momentum Tingkatkan Spirit Kebudayaan

Minggu, 13 April 2025 - 10:10 WIB

Hari Musik Nasional, Pemkot Cimahi bersama DKKC gelar Sarmuchi Festival 2025

Sabtu, 12 April 2025 - 21:10 WIB

Respons Kasus Rudapaksa di Rumah Sakit, Gubernur Dedi Tekankan Pentingnya Bangun Kembali Kepercayaan Masyarakat

Jumat, 11 April 2025 - 19:58 WIB

Hari Jadi Kota Sukabumi, Dedi Mulyadi Harap Jadi Kota Percontohan Nyaman Bersih

Jumat, 11 April 2025 - 17:31 WIB

Hadapi Tekanan Ekonomi Global Gubernur Jabar Siapkan Insentif Industri

Berita Terbaru