BIPOL.CO, BANDUNG – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung, menggelar sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan edukasi kewaspadaan terhadap ancaman syber serta penyebaran hoaks di Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang, Selasa 19 November 2024.
Kabid Kewaspadaan dan Kerjasama Intelijen Kesbangpol Kabupaten Bandung, Holid Abdulah menyatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang Pilkada serentak.
“Pemetaan konflik telah dilakukan untuk mengantisipasi potensi perpecahan. Kami berharap Pilkada serentak ini dapat berjalan tanpa adanya konflik atau penyebaran hoaks yang meresahkan masyarakat,” kata Holid usai kegiatan.
Melalui kegiatan ini, Holid juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan proses Pilkada berjalan lancar dan aman.
Pranata Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bandung, Adhie Nur Indra, menyoroti perlunya diskusi yang melibatkan masyarakat, khususnya generasi Z.
“Kegiatan seperti ini harus sering dilakukan, tidak hanya saat Pilkada. Gen Z adalah penerus kita di tahun 2045, tetapi kebiasaan musyawarah untuk mencari solusi bersama mulai memudar akibat kesibukan di media sosial,” ujarnya.
Adi menambahkan, bahwa Diskominfo akan terus mendukung program-program serupa dengan tema yang relevan, seperti memerangi hoaks, mengatasi bullying, dan meningkatkan kesadaran tentang pemanfaatan waktu secara positif.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Hedi Ardia, mengingatkan pentingnya meningkatkan literasi politik generasi muda melalui media sosial. “Generasi muda tidak bisa lepas dari media sosial. Tantangannya adalah bagaimana media sosial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap politik, bukan hanya sebagai hiburan semata,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa persiapan logistik Pilkada di Kabupaten Bandung sudah berjalan. “Saat ini logistik sedang disiapkan dan akan segera didistribusikan ke kecamatan. Kampanye akan berakhir pada 23 November, dan masa tenang akan dimulai pada 24 November hingga 26 November,” katanya.
Hedi juga menyoroti aturan baru KPU mengenai masa tenang, yang melarang keberadaan alat peraga kampanye (APK). Ia berharap pasangan calon (paslon) dan tim sukses dapat secara sadar menurunkan APK dan bahan kampanye mereka tanpa melibatkan KPU.
Ketua Panitia Kegiatan dari PWI Kabupaten Bandung, Nugraha menjelaskan bahwa sasaran utama kegiatan ini adalah generasi Z. “Kami ingin generasi muda tidak apatis terhadap politik. Partisipasi mereka sangat penting, setidaknya dengan menggunakan hak pilih pada 27 November 2024,” ujarnya.
Nugraha juga berharap generasi Z yang memiliki pengaruh di lingkungannya dapat mengajak rekan-rekannya untuk peduli terhadap politik. “Sebagai influencer, mereka dapat memengaruhi sesama untuk aktif berpartisipasi dan tidak bersikap apatis,” ujarnya.(Ads)