Aksi penggerebekan yang dilakukan oleh tim Densus itu berlangsung di jalan alternatif Wonogiri-Ponorogo, di Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo berlangsung dramatis dan sempat menjadi pusat perhatian warga.
Hal itu karena petugas terlatih berpakaian preman yang menggunakan beberapa kendaraan roda empat dan sepeda motor sempat melakukan pencegatan terhadap kendaraan Toyota Avanza nopol B 1844 POD warna perak yang dikendarai BTK seorang diri.
Kendati tidak ada perlawanan, BTK sebagaimana penuturan sejumlah saksi mata, sempat diminta keluar mobil dan tiarap dengan kedua tangan di atas tengkuk.
Petugas Densus tampak bersiaga dengan senjata api terarah ke BTK sampai petugas lain selesai memborgolnya. “Ada beberapa warga yang tadi sempat mengambil gambar (foto/video) saat penggerebekan terjadi. Namun kemudian mereka didatangi petugas dan diminta untuk dihapus,” kata Sugianto, saksi mata.
Dikonfirmasi dengan hal itu, Kapolres Ponorogo AKBP Radiant membenarkan kejadian tersebut. “Iya benar, ada penangkapan (terduga teroris, red.),” katanya. Namun, ia tidak menjelaskan rinci asal-usul pria yang sempat diamankan tim Densus tersebut.
Ia juga mengaku belum tahu keterkaitan terduga teroris itu dengan jaringan kelompok radikal mana. “Langsung diamankan dan dibawa ke Jakarta. Lain-lainnya tidak tahu,” katanya. Namun. menurut sumber yang diperoleh awak media, BTK masih ada kaitan dengan kelompok Solo.
Tim Densus 88 rupanya telah lama memantau pergerakan BTK. Terduga bahkan sempat dibuntuti sejak dari wilayah Desa Soco Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri sampai wilayah Kabupaten Ponorogo.
Penggerebekan akhirnya dilakukan tim Densus saat terduga teroris yang diketahui tinggal sementara (mengontrak rumah) di RT18/RW06 Perumahan Grisimay, Blok C-14, Kelurahan Mangunsuman, Siman, Ponorogo itu, sampai di jalan raya Sampung Desa Pohijo, Kecamatan Sampung dengan dibantu unit Buru Sergap Polres Ponorogo. (ant)