JAKARTA.bipol.co – Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bahwa transformasi industri kesehatan Indonesia tidak hanya jago kandang, tetapi dapat menjadi mitra yang baik bagi negara-negara di dunia.
BUMN farmasi Indonesia, Kimia Farma dan Indo Farma sedianya melakukan kerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) G42 Healthcare Holding dalam rangka penanganan COVID-19.
“Pada saat ini Indo Farma dan Kimia Farma melakukan kerja sama setelah kemarin Biofarma. Di sinilah kita memastikan bahwa transformasi industri kesehatan Indonesia tidak jago kandang, tetapi menjadi partner yang baik,” ujar Erick Thohir yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) saat jumpa pers virtual dari UEA, Sabtu (22/8).
Ia menyampaikan bahwa kerja sama itu juga merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk menjaga ketahanan kesehatan nasional di tengah pandemi COVID-19.
“Kami konsisten sejak dari perjalanan kami, kami memastikan ketahanan energi, ketahanan pangan, dan ketahanan kesehatan menjadi tiga kepentingan yang sangat pokok dan didasari kerja sama yang saling menguntungkan,” ucapnya.
Selanjutnya, Erick mengatakan Indonesia dan UEA akan mendalami kerja sama di bidang energi sehingga dapat menekan impor minyak.
“Kita ketahui, situasi impor minyak kita masih cukup tinggi, bagaimana kita bersama partner kita, negara sahabat UEA supaya kita bisa mendapatkan solusi yang baik. Kita tidak mau hanya dijadikan pasar, tetapi kita juga ingin mendapat tambahan teknologi dari negara besar seperti UEA, khususnya di bidang energi terbarukan,” katanya.
Erick mengharapkan PLN meningkatkan kerja sama dengan perusahan energi baru terbarukan (EBT) asal Abu Dhabi, Masdar untuk membangun energi tenaga surya.
“Poin meeting yang kita lakukan bagaimana PLN bisa mentransformasi dengan berpartner dari Masdar membangun energi tenaga surya yang awalnya sekarang di Cirata, kita eksplor lagi di beberapa daerah lain,” ucapnya.
Erick juga mengatakan, Indonesia juga akan menjalin kerja sama dengan UEA di bidang pangan dalam rangka memperbesar pangsa pasar mengingat UEA merupakan pusat distribusi untuk negara-negara di Afrika dan Timur Tengah.
“Kita harapkan bagaimana kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas produksi pangan kita sekaligus menjaga ketahanan pangan Indonesia,” katanya. (net)
Editor Deden .GP