GORONTALO,bipol.co – Presiden Joko Widodo mengungkapkan, jika masih banyak bidang tanah yang belum bersertifikat. Jumlahnya pun diperkirakan mencapai 70 juta bidang.
“Sampai saat ini masih kurang lebih tujuh puluh juta bidang yang harus disertifikatkan, masih banyak sekali,” kata Jokowi dalam sambutannya saat menyerahkan sertifikat tanah wakaf, di Masjid Baiturrahman, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Jumat (1/3/2019) siang.
Alasan pemerintah gencar menyerahkan sertifikat hak milih tanah ke masyarakat, jelas Jokowi, agar tidak terjadi sengketa tanah atau sengketa lahan.
Pasalnya, setiap masuk ke desa, ke kampung, di luar maupun di dalam Jawa selalu yang masuk ke telinganya adalah sengketa lahan dan sengketa tanah.
“Tidak hanya urusan hak milik pribadi tetapi juga tanah-tanah wakaf banyak yang menjadi sengketa,” ucap Jokowi dilansir dari setkab.go.id.
Dirinya mencontohkan di Jakarta, ada masjid besar di tengah kota yang setiap tahun tidak ada masalah tetapi karena tanahnya di situ dulunya murah, sekarang per meter persegi Rp120 juta. Nah, mulai diutak-atik ahli waris, saling menggugat.
“Inilah tanah masjid tidak memiliki sertifikat hak hukum atas tanah menjadi berlarut-larut,” tutur Jokowi.
Hal yang sama juga terjadi di sebuah provinsi besar di Sumatera. Ada masjid provinsi besar sekali, separuhnya beres, separuhnya sengketa dengan ahli waris, karena tanah wakaf yang tidak pegang sertifikat.
Karena itu, Jokowi mengaku telah memerintahkan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar segera menyelesaikan, baik tanah wakaf maupun tanah hak milik agar bersertifikat.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.[hyt]