Cicabe akan Dioptimalkan Menjadi Pusat Pengolahan Sampah

- Editor

Selasa, 11 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial (hms)

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial (hms)

BANDUNG.bipol.co- Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mengembangkan beragam metode pengolahan sampah, salah satunya di Cicabe. Rencana aksi ini digagas usai kunjungan kerja ke Jepang pada 2-8 Februari 2020 lalu.

Wali kota menyebutkan, saat ini di Cicabe telah dikembangkan Pusat Daur Ulang (PDU) yang dikelola oleh PD Kebersihan Kota Bandung. Lokasi tersebut akan dikembangkan untuk mencoba berbagai cara pengolahan sampah, sekaligus juga mencari metode yang paling cocok dan efektif dalam rangka menekan produksi sampah di Kota Bandung.

“Di Cicabe itu rencananya kita akan buat pengembangan daur ulang dan pengolahan sampah. Prinsipnya sekarang berbagai metoda akan dicoba semuanya, nanti apa yang paling tepat itu yang digunakan,” ucap wali kota di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (11/2/2020) seperti dilansir laman resmi Pemkot Bandung.

Sementara itu, Direktur PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari menyatakan bahwa kerja sama dengan Pemkot Kawasaki di antaranya adalah pengembangan teknologi tepat guna terkait sampah yang akan diujicoba di Cicabe sebagai pilot project.

“Cicabe nantinya untuk ke tahap implementasinya masih ada proses koordinasi lanjutan dengan pihak JICA Jepang dan pemerintah Kawasaki. Tapi secara prinsip sudah ada kesepahaman,” ujar Gun Gun.

Gun Gun menyampaikan, pada prinsipnya pelajaran berharga dari Kota Kawasaki dan kunjungan ke kota-kota yang lebih maju adalah, adanya pemisahan sampah sejak dari sumber. Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan sampah baik skala kecil maupun skala besar dengan berbagai macam teknik.

Dengan program Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman), sambung Gun Gun, Kota Bandung sedang mengarah ke sistem yang sama seperti diterapkan di Kota Kawasaki dengan sedikit penyesuaian dengan kondisi Kota Bandung. Saat ini, Kota Bandung sudah mulai bergerak sekalipun butuh proses cukup panjang.

“Kunjungan ke Jepang kemarin kita menyepakati MoU kerjasama baru dengan pemerintah Kawasaki terkait transfer informasi serta teknologi penanganan permasalahan lingkungan lain selain sampah yaitu masalah air, sungai dan kualitas udara,” katanya.*

 

Editor      Deden .GP

Berita Terkait

Bupati Bandung Dukung Dedi Mulyadi Ubah Jam Kerja ASN: “Setelah Sahur Tidak Ada yang Tidur Lagi”
Pegawai Pemdaprov Ngantor Lebih Pagi, Dedi Mulyadi: Bukan Cari Sensasi Lebih Disiplin, Sehat, Terhindar Macet
ASN Jabar Kerja Lebih Awal di Ramadhan, Layanan Masyarakat Tetap Optimal
Banjir di Dayeuhkolot dan Bojongsoang: 7.298 Warga Terdampak, Ribuan Rumah Tergenang
Agus Setiawan Soroti Minimnya Anggaran untuk Penyangga Ibu Kota Kabupaten Bandung
Ali Syakieb Sampaikan Pengalamannya Soal Waktu dan Etos Kerja Orang Jepang pada Calon Pekerja Migran
Nilai MCP KPK RI Kabupaten Bandung 2024 Capai 93%, Marlan Nursyamsi: Kami Seoptimal Mungkin Penuhi Evidences
Kang DS : Retreat Ilmu Berharga Bekal Memimpin Kabupaten Bandung Periode Kedua

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 14:16 WIB

Bupati Bandung Dukung Dedi Mulyadi Ubah Jam Kerja ASN: “Setelah Sahur Tidak Ada yang Tidur Lagi”

Sabtu, 1 Maret 2025 - 14:10 WIB

Pegawai Pemdaprov Ngantor Lebih Pagi, Dedi Mulyadi: Bukan Cari Sensasi Lebih Disiplin, Sehat, Terhindar Macet

Rabu, 26 Februari 2025 - 23:48 WIB

Banjir di Dayeuhkolot dan Bojongsoang: 7.298 Warga Terdampak, Ribuan Rumah Tergenang

Rabu, 26 Februari 2025 - 20:48 WIB

Agus Setiawan Soroti Minimnya Anggaran untuk Penyangga Ibu Kota Kabupaten Bandung

Rabu, 26 Februari 2025 - 12:27 WIB

Ali Syakieb Sampaikan Pengalamannya Soal Waktu dan Etos Kerja Orang Jepang pada Calon Pekerja Migran

Berita Terbaru