120 Negara Setuju Gencatan Senjata, AS dan Israel Menolak, MU PBB Serukan Demi Kemanusiaan

- Editor

Sabtu, 4 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tentara Israel menjadi sasaran pejuang Hamas saat invasi darat dilaksanakan. Foto/Reuters

Tentara Israel menjadi sasaran pejuang Hamas saat invasi darat dilaksanakan. Foto/Reuters

BIPOL.CO, JAKARTA – Sebanyak 120 negara menyetujui gencatan senjata untuk menghentikan perang atau konflik bersenjata antara Israel-Hamas.

Sementara itu 45 lainnya abstain atau tidak memberikan suara. Adapun, Indonesia termasuk ke dalam kelompok negara yang menyetujui seruan gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya menolak gencatan senjata dalam perang Israel melawan Hamas.

Setidaknya ada 14 negara yang menolak gencatan senjata di Gaza, dalam pemungutan suara yang dilakukan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pertemuan Sesi Khusus Darurat ke-10, Jumat (27/10/2023) waktu Amerika Serikat (AS).

Mengutip dari CNBC Indonesia, Israel dan AS adalah pihak yang termasuk di dalam kelompok penolak gencatan senjata antara Israel dan Kelompok Islam Palestina, Hamas.

Selain Israel dan AS, berikut daftar 14 negara yang memberikan penolakan penyeruan gencatan senjata :
Austria
Kroasia
Ceko
Fiji
Guatemala
Hungaria
Israel
Kepulauan Marshall
Federasi Mikronesia
Republik Nauru
Papua Nugini
Paraguay
Tonga
Amerika Serikat.

PBB Serukan Gencetan Senjata

Berdasarkan hasil tersebut, Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata demi kemanusiaan yang bersifat segera, tahan lama, dan berkelanjutan antara Israel dan Hamas. PBB juga menuntut akses bantuan tanpa hambatan ke Jalur Gaza yang terkepung.

Selain itu, PBB juga menuntut seluruh pihak untuk “segera dan sepenuhnya mematuhi” kewajiban berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia (HAM) internasional.

Resolusi besar tersebut tidak menyebutkan nama Hamas yang menyandera sekitar 220 warga sipil yang ditangkap dalam serangan dahsyat pada 7 Oktober 2023 lalu.

Namun, mereka menyerukan “pembebasan segera dan tanpa syarat” semua warga sipil yang ditawan secara ilegal dan menuntut keselamatan dan perlakuan manusiawi, serta mengutuk serangan terhadap warga sipil Palestina dan Israel.

Sayangnya, mosi yang dirancang oleh Yordania ini tidak mengikat, tetapi memiliki bobot politik yang mencerminkan sejauh mana AS dan Israel terisolasi secara internasional ketika Israel meningkatkan operasi daratnya.

Adapun, upaya untuk menuntut pembebasan sandera segera disetujui oleh 88 berbanding 55, gagal memenangkan dua pertiga mayoritas yang disyaratkan. Hal ini seiring dengan tekanan AS dan Israel.

Pada awalnya, Yordania menuntut gencatan senjata segera. Namun, dalam upaya untuk memaksimalkan dukungan, Yordania mengubah rancangan tersebut dengan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan yang segera dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan.

Sebagai informasi, ini adalah pertama kalinya PBB memiliki pandangan kolektif terkait krisis Timur Tengah, setelah empat upaya untuk mencapai posisi bersama di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang gagal karena veto yang digunakan oleh Rusia atau Amerika.(ads)

Berita Terkait

Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia
Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu
Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung
Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok
Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa
Muncul dalam Satu Dekade Terakhir, Fenomena Meningkatnya Ateis di Negara-negara Arab
Gempa Dahsyat di Myanmar,  Korban Tewas Mencapai 1.600 orang
1.400 Demonstran Ditangkap, Ribuan Orang Lainnya Turun ke Jalan Turunkan Erdogan

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 11:11 WIB

Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia

Senin, 7 April 2025 - 17:20 WIB

Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu

Minggu, 6 April 2025 - 14:56 WIB

Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung

Selasa, 1 April 2025 - 15:20 WIB

Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok

Selasa, 1 April 2025 - 10:05 WIB

Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa

Berita Terbaru

NEWS

Wali Kota Bandung Lepas 2.455 Calon Jemaah Haji

Rabu, 9 Apr 2025 - 16:44 WIB