BIPOL.CO, JAKARTA – Kelompok militan Brigade Al Qassam kembali merilis rekaman yang menunjukkan penghancuran tank Merkeva Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam rekaman video yang direkam melalui kamera helm, salah seorang Brigade Al Qassam memata-matai sejumlah tank dari balik semak-semak.
Dia kemudian bergegas keluar dan memasang bahan peledak pada sebuah tank Merkeva Israel yang terkenal salah satu tank tercanggih nomor satu di dunia.
Sebelum memasang peledak di tank tersebut, pejuang Brigade Al Qassam terlebih dahulu membaca ayat kursi sebelum meletakkan peledak itu di salah satu tank Israel.
Setelah selesai membaca ayat kursi, peledak itu kemudian diletakkan di tank milik Israel yang kemudian melarikan diri menjauh agar tidak terkena ledakan.
Tak lama kemudian, bom tersebut meledak secara dahsyat hingga membakar tank Israel sampai hancur lebur.
Dalam video yang lain, Brigade Al Qassam sedang bergerilya untuk menghancurkan tank Israel yang lain yang berada di Jalur Gaza.
Ledakan tersebut mungkin disebabkan oleh aktifnya sistem perlindungan aktif Trophy Merkava.
Orang dalam tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut, dan juru bicara IDF menolak berkomentar.
Itu adalah salah satu dari beberapa video yang dirilis Brigade Al-Qassam, sayap Hamas yang memimpin serangan massal pada 7 Oktober.
Menurut komentar yang dilampirkan pada video di saluran kelompok tersebut, RPG atau peluncur roket menembakkan peluru Al-Yassin-105 ke tank tersebut, yang dikatakan berada di sebelah timur lingkungan Al-Zaytoun di Gaza.
IDF mengatakan bahwa mereka membunuh kepala unit rudal anti-tank Hamas, Muhammad A’sar, dalam serangan udara.
Pasukan Israel bergerak sejauh dua mil ke Gaza dan IDF mengatakan mereka kehilangan 16 tank dalam operasi darat.
Al Qassam mengklaim berhasil melumpuhkan puluhan kendaraan lapis baja Israel yang hendak menembus Gaza.
Rekaman pada kamera helm yang dibagikan menunjukkan tank-tank Israel menjadi sasaran empuk para pejuang dari terowongan dan dari balik semak-semak, dalam serangan yang menurut kelompok tersebut juga terjadi di timur Al-Zaytoun.
Menyusul deklarasi perang Israel terhadap Hamas, komandan korps lapis baja Israel, Brigadir Jenderal Hisham Ibrahim mengatakan kepada The Economist bahwa divisi tank pasukannya tidak akan mengulangi kesalahan yang dilakukan Rusia dalam invasi ke Ukraina.
“Mereka bertempur di sana dengan menggunakan satu kesatuan, bukan menggunakan taktik senjata gabungan,” kata Ibrahim.(*)