Pertempuran antara militer Israel dan perlawanan Hamas di jalur Gaza. Gambar dirilis tentara Israel 5 November 2023.(ist.)
Negara-negara di luar Asia Barat juga Suarakan Dukungan Terhadap Palestina
BIPOL.CO, GAZA – Sinyalemen meluasnya perang Israel dan Hamas di Gaza Palestina akan meluas menjadi serang besar di kawasan Timur Tengah makin menguat seiring bombardemen terhadap warga sipil Palestina oleh IDF.
Terkini, Yordania dilaporkan mempertimbangkan segala upaya untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza atau Tepi Barat sebagai Deklarasi Perang.
Pernyataan ini sebagai respons atas niatan merelokasi paksa jutaan warga Gaza ke luar wilayah kantong. Sebuah dokumen IDF yang bocor ke publik menyebut, wilayah Sinai di Mesir akan menjadi tujuan relokasi paksa tersebut.
Mesir, negara tujuan relokasi warga Gaza dari rencana tersebut, sudah menyatakan menolak gagasan itu dan bertekad akan melindungi tanah dan kedaulatannya dengan cara apapun.
Sebagai informasi, relokasi paksa penduduk sipil merupakan kejahatan perang.
Reaksi dari rencana memindahpaksakan warga Gaza ke wilayah lain di luar kantung daerah tersbeut juga ditanggapi Yordania secara tegas dan keras.
“Perdana Menteri Yordania akan mempertimbangkan segala upaya untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza atau Tepi Barat sebagai deklarasi perang,” kata kantor pers Perdana Menteri Yordania, Bisher Khasawneh pada Senin (6/11/2023).
“Setiap upaya untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza atau Tepi Barat atau menciptakan kondisi untuk hal ini adalah ‘garis merah’, Yordania akan menganggap ini sebagai deklarasi perang,” tulis kantor perdana menteri di twitter.
Aljazair Beri Sinyal Gabung Perang
Parlemen Aljazair dilaporkan memberikan suara secara bulat untuk mendukung Palestina secara militer.
Disebutkan, parlemen Aljazair menyerahkan keputusan untuk memasuki perang Gaza-Israel ke tangan Presiden Abdelmadjid Tebboune .
“Dalam sebuah voting di Parlemen Aljazair pada Kamis (2/11/2023), majelis memutuskan dengan suara bulat memilih opsi memberi wewenang kepada Presiden Abdelmadjid Tebboune untuk ikut serta dalam perang Gaza-Israel dan memberikan dukungannya pada Palestina,” tulis laporan TC.
Aljazair adalah negara Arab kedua yang berupaya memasuki perang melawan Israel, setelah deklarasi perang Yaman dua hari sebelumnya.
“Kami meluncurkan sejumlah besar rudal balistik dan jelajah serta sejumlah besar drone ke berbagai sasaran musuh Zionis di Wilayah Pendudukan Palestina,” kata juru bicara angkatan bersenjata Yaman, Jenderal Yahya Saree, awal pekan ini
Anggota pasukan anti-Terorisme Angkatan Darat Yordania bersiaga di perbukitan Yajouz di tepi Amman 26 April 2005.
“Kami tegaskan bahwa operasi ini merupakan operasi ketiga dalam mendukung saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina.”
Saree kemudian menambahkan bahwa “posisi rakyat Yaman terhadap perjuangan Palestina adalah tetap dan berprinsip, dan rakyat Palestina mempunyai hak penuh untuk membela diri dan menggunakan hak penuh mereka.”
“Pasukan kami melaksanakan tugas mereka dalam mendukung Gaza dan menembakkan rudal balistik dan jelajah ke sasaran musuh di Wilayah Pendudukan.”
Negara-negara Arab baru-baru ini juga ikut mendukung upaya Palestina; Kuwait mengutuk agresi Israel, Bahrain memutuskan semua hubungan diplomatik, dan Yordania menarik duta besar mereka untuk Israel.
Negara-negara di luar Asia Barat yang telah menyuarakan dukungan mereka terhadap Palestina antara lain Kuba, Chile, Venezuela, Bolivia – yang telah memutuskan hubungan diplomatik sepenuhnya dengan Israel – Nikaragua, dan lainnya.(*)