Belasan Ribu Ilmuwan Peringatkan Kehidupan di Bumi Sedang Terancam dan Bergerak Makin Cepat Menuju ‘Kiamat’.

- Editor

Senin, 4 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Kekeringan Kenya. (REUTERS/BAZ RATNER)

Foto: Kekeringan Kenya. (REUTERS/BAZ RATNER)

BIPOL.CO, JAKARTA – Perubahan iklim di bumi memberikan dampak buruk. Para ilmuwan mengatakan iklim di Bumi berubah dengan cepat dan dapat mengakibatkan bencana global yang sangat besar pada akhir abad ini.

Sebuah makalah baru, yang diterbitkan dalam jurnal BioScience dan telah ditandatangani bersama oleh lebih dari 15.000 ilmuwan di 161 negara, memperingatkan dampak buruk terjadi karena perubahan iklim di planet Bumi.

Belasan ribu ilmuwan tersebut memperingatkan bahwa kehidupan di Bumi sedang terancam dan bergerak makin cepat menuju ‘kiamat’.

“Selama beberapa dekade, para ilmuwan secara konsisten memperingatkan masa depan yang ditandai dengan kondisi iklim ekstrem karena meningkatnya suhu global yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang melepaskan gas rumah kaca berbahaya ke atmosfer,” tulis makalah tersebut, dikutip dari Futurism, Sabtu (2/12/2023) dilansir Bipol.co dari CNBC Indonesia.

“Sayang, waktunya sudah habis,” imbuh penelitian tersebut.

Sementara peneliti pascadoktoral Oregon State University (OSU) dan salah satu penulis utama studi Christopher Wolf, menyampaikan makalah tersebut sambil mengungkap strategi mitigasi yang besar.

“Kita sedang menuju potensi runtuhnya sistem alam dan sosial-ekonomi dan dunia dengan panas yang tak tertahankan dan kekurangan sumber daya alam, makanan dan air bersih,” kata Wolf dalam sebuah pernyataan.

Dalam studi tersebut, postdoc OSU dan 11 rekan penulis lainnya memasukkan banyak poin data mengejutkan yang menunjukkan bahwa pada tahun 2023, banyak rekor iklim dipecahkan dengan margin yang sangat besar.

Para penulis menunjuk secara khusus seperti musim kebakaran hutan Kanada yang sangat aktif tahun ini. Peneliti mengatakan bahwa kejadian ini menunjukkan titik kritis menuju rezim kebakaran baru, yang bisa dibilang merupakan salah satu kalimat akademis paling menakutkan yang pernah ditulis.

Profesor kehutanan terkemuka di OSU, William Ripple, yang merupakan salah satu penulis penelitian ini, menambahkan bahwa tahun ini telah membawa pola yang sangat mengkhawatirkan. Pola tersebut tentu bukan kabar yang menggembirakan, sebab manusia hanya berbuat sedikit untuk memperbaiki keadaan.

“Kami juga hanya menemukan sedikit kemajuan yang bisa dilaporkan terkait upaya umat manusia dalam memerangi perubahan iklim,” kata Ripple dalam pernyataannya.

Seperti banyak ilmuwan sebelumnya, 12 penulis studi dan ribuan penandatangan studi tersebut tidak hanya menunjuk pada industri bahan bakar fosil yang sangat berpolusi. Tetapi juga perwakilan pemerintah yang mensubsidi mereka sebagai salah satu akar penyebab efek bola salju iklim ini.

Menurut makalah tersebut, antara tahun 2021 dan 2022, subsidi bahan bakar fosil meningkat dua kali lipat dari US$531 miliar menjadi lebih dari US$1 triliun. Perlu dicatat bahwa jumlah tersebut hanya terjadi di Amerika Serikat, belum negara yang lain.

“Kita harus mengubah perspektif kita mengenai darurat iklim dari sekedar isu lingkungan hidup yang terisolasi menjadi ancaman yang sistemik dan eksistensial,” tulis para penulis makalah tersebut.

Peneliti mengatakan, beralih dari bahan bakar fosil, serta memerangi konsumsi berlebihan oleh orang-orang kaya adalah hal yang harus dilakukan. Dua hal pertama itu perlu dilakukan untuk mencegah bencana lebih lanjut.(ads)

Berita Terkait

Gegara Ibu-Ibu Masak, Perahu Bawa 500 Penumpang Terbakar & Terbalik
Penyanyi AS Katy Perry ‘Sujud Syukur’ Saat Mendarat di Bumi dari Luar Angkasa
Atap Klub Malam Ambruk Korban Tewas Bertambah Jadi 221 Orang, Penyanyi Terkenal Tewas Saat di Pangggung
Karena Serukan Akhiri Perang, Komandan Senior dan Ratusan Tentara Cadangan Dipecat
PM Netanyahu Sebut 1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri Ekstrimis Zionis
Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia
Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu
Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 17:05 WIB

Gegara Ibu-Ibu Masak, Perahu Bawa 500 Penumpang Terbakar & Terbalik

Rabu, 16 April 2025 - 13:47 WIB

Penyanyi AS Katy Perry ‘Sujud Syukur’ Saat Mendarat di Bumi dari Luar Angkasa

Minggu, 13 April 2025 - 17:12 WIB

Atap Klub Malam Ambruk Korban Tewas Bertambah Jadi 221 Orang, Penyanyi Terkenal Tewas Saat di Pangggung

Sabtu, 12 April 2025 - 17:18 WIB

Karena Serukan Akhiri Perang, Komandan Senior dan Ratusan Tentara Cadangan Dipecat

Sabtu, 12 April 2025 - 10:22 WIB

PM Netanyahu Sebut 1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri Ekstrimis Zionis

Berita Terbaru