Dari Jalan Hingga Pemakaman, 40 Wajah-wajah Baru Anggota DPRD Kabupaten Bandung

- Editor

Sabtu, 16 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh:Sachrial (advokat)

DUA bulan kedepan, pemilhan legislatif (Pileg) 2024 akan segera digelar. Tepatnya tanggal 14-Februari.

Kemeriahanpun mulai terasa dengan menjalarnya foto-foto caleg dengan berbagai pose tersebar hingga makam.

Panji-panji partai menancap tanah, menggantung berkelebatan menepis polusi udara kendaraan.

Jalanan, gang, rumah-rumah tak bertuan, pohon,jembatan, pasar, Toilet hingga makam menjadi tempat informasi tentang para wakil rakyatnya dari berbagai partai.

Teori tentang demokrasi mengidealkan masyarakat atau pemilih yang berpengetahuan politik,sehingga dapat memutuskan pilihanya berdasarkan hasil evaluasi kognitif mengenai kualitas kandidat yang didasarkan pada isu, rekam jejak, perilaku serta hal-hal yang menjelaskan indikasi kemampuannya tidak didapat dengan baik oleh para pemilihnya.

Spanduk,Baligo atau APK lainya adalah low information

Informasi politik dan kualitas caleg menjadi barang mahal untuk didapat.

Jalan pintas menjadi solusi tercepat untuk mendapatkan kualitas calegnya, siapa yang berbagi uang, sembako, program gratisan, pembangunan infrastruktur dialah caleg terbaik dan harus dicoblos.

Kenyataan ini tak bisa disalahkan begitu saja, penelitian menemukan bahwa kesan pertama (first impression) dapat menimbulkan prediksi opini (Bar, Neta & Linz, 2006) membentuk kesan berikutnya, dan perilaku dari penerima impresi terhadap sang objek (Rucker, Taber & Horison,1981)

Kesan pertama menjadi sangat penting mengingat betapa besar keyakinan seseorang terhadap kesan pertama yang dimiliki terhadap orang lain, dan betapa hal tersebut sulit sekali diubah.

Sebuah penelitian menemukan bahwa 77 persen partisipan berpendapat bahwa kesan pertama yang terbentuk berdasarkan cara gaya berpakaian, cukup akurat menggambarkan karakter orang tersebut.

Adapun pengertian kesan pertama sendiri adalah momen dimana seseorang pada saat melihat atau bertemu dengan sosok orang lain dan membentuk imej mental (mental image) tentang orang tersebut.(Mackie & Smith, 2007)

Pada Pemilu dengan tingkat informasi yang rendah (low information election) seperti pada Pileg sebelumnya dan sekarang, dimana banyak kandidat yang tidak dikenal dan diketahui visi dan misi oleh para pemilih, maka apa yang ditampilkan di jalanan,  gang, toilet, pohon, jembatan dan makam dalam bentuk wajah diri menjadi petunjuk utama para pemilihnya.

Pada Pemilu Pileg 2024 kita disodori begitu banyak calon anggota DPR tingkat pusat hingga Kota/Kabupaten serta DPD yanng tentu sebagian besar namanya belum pernah kita lihat.

Sehingga akhirnya pemilih mendasarkan pilihannya berdasarkan informasi berkualitas rendah, karena waktu ataupun sumber untuk mengenal lebih jauh rekam jejak dan kompetensi kandidat tidak tersedia.

Penilaian singkat (quick judgement) dan kesan pertama yang timbul berdasarkan apa yang terlihat seringkali dirasa cukup bagi pemilih untuk menjatuhkan pilihan.

Tantangan Demokrasi

Pose raga dengan berbagai gaya dan senyum khas para caleg,terbentang di sepanjang jalan, jejaring sosial, media cetak, ataupun kertas suara dirasa telah cukup menjadi dasar pemilih untuk menjatuhkan pilihannya.

Tentu kondisi ini merupakan tantangan bagi negara demokrasi manapun, tantangan bagi negara, masyarakat, serta kandidat yang berlaga di pemilu.

Masuknya unsur marketing dalam dunia politik perdebatan ideologi, gagasan membangun, merancang percaturan dunia menjadi sesuatu yang tidak menarik. Semuanya semakin melemah, sehingga mempengaruhi perilaku pemilih berorientasikan isu dan tajirnya sosok calon.

Kandidat yang memilki tampilan, kemampuan dan kemapanan, kepribadian, rekam jejak dan kisah hidup adalah produk politik yang lebih menarik dibandingkan semua model pendekatan lainya,termasuk parpol.

Rakyat Mulai Cerdas dan Melawan

Pada studi kasus Pileg 2019 di Kabupaten Bandung,rakyat Mulai unjuk gigi terhadap pilihanya.Studi kasus ini paling tidak membantah teori kesan pertama (First Impression) tak bisa diubah.Lambat laun masyarakat,pemilih tak mau lagi terkecoh.

Begitupun low information tentang mahalnya informasi caleg,pun mulai menjadi mudah dan murah untuk didapat karena faktor kemajuan teknologi.

Terbukti pada Pileg 2019 Kabupaten Bandung dari 55 anggota DPRD yang terpilih muka baru, 58 persen artinya 42 persen muka lama.

Wajah baru DPRD Kabupaten Bandung pada Pileg 2019 sebanyak 32 orang dan 23 orang muka lama.

Fenomena 2019 tentu tak begitu saja terjadi,perlawanan rakyat dibilik suara adalah kedaulatan atas apa saja yang terjadi pada wilayahnya dan otokritik langsung pada para kandidat,parpol dan rezim.

40 Muka Baru Di Pileg 2024

Peningkatan DPT di Pileg 2024 sebanyak 2,6 juta sementara pada Pileg 2019 sebanyak 2,3 juta.

Kenaikan DPT pada tahun 2024 bila di regresikan pada pileg 2019, di Pileg 2024 nanti, suka atau tidak akan menghasilkan 40 nuka baru anggota DPRD Kabupaten Bandung.

Apakah anda salah satunya? Silahkan berunjuk gigi menentukan taring pilihanya pada para kandidat yang membawa amanat rakyat menjadi panduan.

Pileg 2024 adalah saat kita menjadi cerdas dengan segala kekurangannya. Selamat Menempuh Hidup Baru di 2024.(*)

Berita Terkait

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
Rakyat Banten Tidak Tinggal Diam: Soliditas Kultural dalam Melawan Kejahatan Agung Sedayu
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Senin, 10 Maret 2025 - 12:46 WIB

Rakyat Banten Tidak Tinggal Diam: Soliditas Kultural dalam Melawan Kejahatan Agung Sedayu

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Berita Terbaru

NEWS

Selasa, 1 Apr 2025 - 19:04 WIB