BIPOL.CO, TEL AVIV – Panglima Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan dia memikul tanggung jawab atas insiden blunder fatal tentaranya yang menembak mati tiga sandera asal Israel di Gaza.
Tiga sandera tersebut; Yotam Haim, Alon Shamriz, dan Samar Talalka, ditembak mati para tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Shujaiya, Gaza, pada hari Jumat karena mengira ketiganya sebagai musuh yang mengancam.
Namun kejanggalan terungkap, di mana ketiga sandera itu sebenarnya sudah teriak “tolong” dan mengibarkan bendera putih.
Dalam pernyataan pertamanya setelah insiden tragis ini, Jenderal Halevi mengatakan dia memikul tanggung jawab. “Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah terulangnya kasus serupa jika pertempuran berlanjut,” katanya pada Sabtu malam, yang dilansir Times of Israel, Minggu (17/12/2023).
“Insiden di mana tentara IDF secara keliru membunuh Yotam Haim, Alon Shamriz dan Samar Talalka, semoga ingatan mereka diberkati, adalah peristiwa yang sulit dan menyakitkan,” lanjut Halevi dalam sebuah pernyataan video.
“Tiga sandera yang selamat dari tujuh puluh hari yang mengerikan, bergerak menuju tentara IDF, dan terbunuh oleh tembakan pasukan kami.”
“Tidak ada yang lebih diinginkan oleh tentara IDF dan komandan mereka di Jalur Gaza selain menyelamatkan sandera hidup-hidup,” katanya.
“Kami gagal dalam kasus ini. Kami merasakan duka mendalam dari keluarga atas kematian para sandera,” lanjut Halevi.
“IDF, dan saya sebagai komandannya, bertanggung jawab atas apa yang terjadi, dan kami akan melakukan segalanya untuk mencegah terulangnya kasus serupa dalam kelanjutan pertempuran,” imbuh sang jenderal.(*)