BIPOL.CO, JAKARTA – Kepala Direktorat Intelijen Militer Tel Aviv mengatakan kepada sekelompok perwira dalam pertemuan tanggal 4 April bahwa Israel akan menghadapi kesulitan yang signifikan dalam beberapa hari mendatang.
“Saya telah mengatakan kepada Anda lebih dari sekali bahwa tidak ada kepastian bahwa keadaan terburuk sudah berlalu, dan kita menghadapi hari-hari sulit di depan kita,” kata Jenderal Aharon Haliva kepada para petugas, sesuai dengan rincian yang dipublikasikan oleh tentara Israel.
Peringatan Haliva datang pada hari yang sama dengan pidato juru bicara sayap militer Brigade Quds Jihad Islam Palestina (PIJ), Abu Hamzah, di mana ia menjanjikan kemenangan mendatang bagi perlawanan Palestina di Gaza.
Pidato Abu Hamzah disampaikan sebagai bagian dari beberapa pidato yang disampaikan oleh para pemimpin perlawanan, sebagai bagian dari acara Banjir Media Bebas menjelang Hari Quds Internasional pada tanggal 5 April.
“Kami menjanjikan kemenangan kepada Anda dan ketabahan rakyat Palestina akan menjadi teladan bagi seluruh bangsa di dunia,” kata Abu Hamzah dalam pidatonya.
“Perlawanan terus menghalau agresi di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon… mereka menolak pendudukan dan akan melanjutkan pertempuran berdasarkan [prinsip] kesatuan medan perang.”
“Dengan dukungan front pendukung, kami terus menghadapi pendudukan Israel dengan segala cara, sebagai respons terhadap agresi Israel terhadap warga sipil,” tambah Abu Hamzah.
Sejak dimulainya perang di Gaza, perlawanan Hizbullah Lebanon, Perlawanan Islam di Irak (IRI), dan Angkatan Bersenjata Yaman serta gerakan Ansarallah telah bergabung dengan perlawanan Palestina dalam operasi melawan situs militer Israel, pemukiman, dan kepentingan pelayaran di Laut Merah.
Dalam pidatonya, Abu Hamzah memberi hormat kepada gerakan perlawanan di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman, serta Republik Islam Iran – yang mendukung aliansi regional yang dikenal sebagai Poros Perlawanan.
Ia juga menyatakan apresiasinya atas protes besar-besaran pro-Palestina di Yordania dan negara-negara Arab lainnya, dan menambahkan bahwa “darah murni di Palestina telah mulai berkembang dari Yordania hingga Tunisia, Bahrain, dan negara-negara lain.
Israel menyesali hari-hari sulit yang akan datang karena perlawanan menjanjikan kemenangan.
Juru bicara Brigade Quds Abu Hamzah bersumpah bahwa aliansi kelompok perlawanan regional tidak akan menyerah dalam perlawanan.(*)