Longsor di Papua Nugini, Dilaporkan 2.000 Orang Lebih Terkubur Hidup-hidup

- Editor

Rabu, 29 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Penduduk setempat berkumpul dan mencari korban di tengah kerusakan akibat tanah longsor di Maip Mulitaka, provinsi Enga, Papua Nugini 24 Mei 2024. (Foto: Tangkapan layar/istimewa

Penduduk setempat berkumpul dan mencari korban di tengah kerusakan akibat tanah longsor di Maip Mulitaka, provinsi Enga, Papua Nugini 24 Mei 2024. (Foto: Tangkapan layar/istimewa

BIPOL.CO, ENGA – Korban bencana longsor yang menimpa Papua Nugini, Jumat (24/5/2024), terus bertambah. Pejabat pemerintah mengatakan kepada PBB bahwa lebih dari 2.000 orang diyakini terkubur hidup-hidup akibat bencana itu dan secara resmi telah meminta bantuan internasional.

Angka yang dikeluarkan pemerintah kira-kira tiga kali lipat dari perkiraan PBB yang menyebutkan 670 orang tewas akibat bencana yang terjadi di wilayah yang terletak di 600 kilometer dari ibu kota Port Moresby itu. Sejauh ini, baru 6 orang yang berhasil ditemukan.

“Longsor mengubur lebih dari 2000 orang hidup-hidup dan menyebabkan kehancuran besar di Desa Yambali di provinsi Enga,” kata Pusat Bencana Nasional Papua Nugini, Luseta Laso Mana, sebagaimana dikutip Bipol.co dari CNBC Indonesia dari Associated Press, Senin (27/5/2024).

Perkiraan jumlah korban sangat bervariasi sejak bencana terjadi. Belum jelas bagaimana para pejabat dapat mendata jumlah korban yang terkena dampak.

Diketahui, sulit untuk menentukan skala bencana karena kondisi lapangan yang menantang. Ini dikarenakan lokasi desa yang terpencil, kurangnya telekomunikasi dan peperangan suku.

Tanah longsor juga telah mengubur jalan raya utama provinsi sedalam 6 hingga 8 meter sehingga menimbulkan hambatan besar bagi pekerja bantuan. Mana menambahkan tanah longsor akan berdampak besar terhadap perekonomian seluruh negara.

Penduduk memberikan pertolongan terhadap warga yang terkubur akibat longsor yang terjadi di Papua Nugini. (Foto: TL/istimewa)

Akibat situasi ini, Mana dan Menteri Pertahanan Billy Joseph, terbang pada hari Minggu dengan helikopter militer Australia dari ibu kota Port Moresby ke Yambali. Ini untuk mendapatkan gambaran langsung tentang apa yang diperlukan.

“Situasinya masih tidak stabil karena pergeseran lokasi, sehingga menimbulkan bahaya bagi tim penyelamat dan para penyintas,” tambahnya.

Sebelumnya, wilayah Yambali Papua Nugini dilanda tanah longsor pada Jumat dini hari lalu. Sejauh ini, tim penyelamat yang terdiri dari pejabat dari kantor gubernur provinsi, polisi, pasukan pertahanan, dan LSM lokal telah dikerahkan ke lokasi tersebut.

Meski begitu, alat berat pertama baru saja masuk pada hari Minggu kemarin. Alat itu disumbangkan oleh seorang kontraktor setempat untuk membantu penduduk desa yang telah menggali dengan sekop dan peralatan pertanian untuk menemukan jenazah.

Sejauh ini PBB masih belum mengubah angka 670 orang sebagai daftar korban tewas. Namun, dengan informasi terbaru ini, lembaga multilateral itu meyakini bahwa angka dapat berubah sewaktu-waktu.

“Kami tidak dapat membantah apa yang disarankan pemerintah namun kami tidak dapat mengomentarinya,” kata Serhan Aktoprak, kepala misi badan migran PBB di Papua Nugini.

“Seiring berjalannya waktu dalam upaya besar-besaran ini, jumlahnya akan tetap berubah,” tambah Aktoprak.(*)

Berita Terkait

Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia
Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu
Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung
Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok
Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa
Muncul dalam Satu Dekade Terakhir, Fenomena Meningkatnya Ateis di Negara-negara Arab
Gempa Dahsyat di Myanmar,  Korban Tewas Mencapai 1.600 orang
1.400 Demonstran Ditangkap, Ribuan Orang Lainnya Turun ke Jalan Turunkan Erdogan

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 11:11 WIB

Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia

Senin, 7 April 2025 - 17:20 WIB

Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu

Minggu, 6 April 2025 - 14:56 WIB

Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung

Selasa, 1 April 2025 - 15:20 WIB

Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok

Selasa, 1 April 2025 - 10:05 WIB

Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa

Berita Terbaru

NEWS

Wali Kota Bandung Lepas 2.455 Calon Jemaah Haji

Rabu, 9 Apr 2025 - 16:44 WIB