Jemaah Palestina yang Hendak Salat Idul Adha di Al-Aqsa Diserang Israel

- Editor

Senin, 17 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa - Pasukan Israel menyerang jemaah Palestina yang hendak melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Al-Aqsa. (Dok. International Crisis Group)

Pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa - Pasukan Israel menyerang jemaah Palestina yang hendak melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Al-Aqsa. (Dok. International Crisis Group)

BIPOL.CO, JAKARTA – Lebih dari 40.000 jemaah melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur, meskipun ada pembatasan.

Sementara, di Jalur Gaza, ratusan jemaah melaksanakan salat Idul Adha di tengah puing-puing rumah yang hancur akibat serangan militer Israel.

Di Al-Aqsa, militer Israel dilaporkan mencegah puluhan jemaah Palestina yang hendak memasuki masjid untuk melaksanakan salat Idul Adha, Minggu (16/6/2024).

Mereka juga menyerang jemaah yang dalam perjalanan ke Masjid Al-Aqsa, WAFA melaporkan.

Pada dini hari, pasukan Israel juga menyerbu halaman masjid, memeriksa identitias orang-orang di dalam, mengganggu pergerakan jemaah, dan melarang sejumlah besar pemuda masuk.

Dilansir Middle East Eye, pasukan Israel memaksa jemaah yang hendak masuk untuk salat di luar gerbang masjid.

Di hari yang sama, pasukan Israel menangkap empat warga Palestina, termasuk seorang anak di bawah umur, dari desa al-Mughayyir, timur laut Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

Sumber lokal mengatakan kepada WAFA, pasukan Israel menggerebek desa tersebut.

Mereka lalu menangkap empat orang, termasuk seorang anak berusia 7 tahun, dan menggeledah beberapa rumah.

Pasukan Israel juga mendirikan pos pemeriksaan di pintu masuk barat desa, menghalangi akses keluar dan masuk.

Selain di Ramallah, pasukan Israel juga menggerebek rumah dan menangkap tiga warga sipil dari kota al-Khader, selatan Betlehem, dan satu lagi dari kamp pengungsi Far’a, timur laut Nablus.

Pasukan Israel sering menggerebek rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat, berdalih mencari warga Palestina yang “dicari”.

Penggerebekan yang dilakukan tanpa surat perintah penggeledahan itu, kerap mengakibatkan bentrokan dengan penduduk setempat.

Serangan Juga Terjadi di Rafah
Dilansir Palestine Chronicle, pasukan Israel juga melancarkan serangan udara di lingkungan Tel al-Sultan di Rafah, di hari warga Palestina merayakan Idul Adha”

Pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa – Pasukan Israel menyerang jemaah Palestina yang hendak melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Al-Aqsa.

Pasukan Zionis menargetkan sebuah rumah di lingkungan itu, hingga mengakibatkan orang menderita luka-luka.

Selain itu, serangan udara Israel yang intens menghantam sebuah rumah di sebelah barat Lapangan Al-Shuhada di kamp pengungsi Al-Shati, barat Gaza.

Militer Israel juga menghancurkan beberapa rumah di kota Al-Mughraqa, di tengah Gaza.

Sebelumnya, pada Sabtu (15/6/2024) malam, pasukan Israel memulai serangan artileri di beberapa wilayah di bagian barat daya Gaza.

WAFA juga melaporkan, kapal angkatan laut Israel membombardir daerah di lingkungan Tel al-Hawa dan Sheikh Ajlin, barat daya Gaza.

Kendaraan militer Israel juga menargetkan area yang sama dengan melepaskan tembakan keras.

Selain itu, pesawat-pesawat tempur Israel melakukan penerbangan jarak rendah secara ekstensif di atas Kota Gaza, sehingga meningkatkan ketegangan dan ketakutan di antara warga.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, sebanyak 37.296 warga Palestina telah terbunuh dan 85.197 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.

Selain itu, setidaknya 7.000 orang belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Perang Israel telah mengakibatkan kelaparan akut, sebagian besar di bagian utara Gaza, yang mengakibatkan kematian banyak warga Palestina, kebanyakan anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduknya, dekat perbatasan dengan Mesir – yang kini menjadi kota terbesar di Palestina. eksodus massal sejak Nakba 1948.(*berbagai sumber)

Berita Terkait

Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia
Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu
Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung
Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok
Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa
Muncul dalam Satu Dekade Terakhir, Fenomena Meningkatnya Ateis di Negara-negara Arab
Gempa Dahsyat di Myanmar,  Korban Tewas Mencapai 1.600 orang
1.400 Demonstran Ditangkap, Ribuan Orang Lainnya Turun ke Jalan Turunkan Erdogan

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 11:11 WIB

Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia

Senin, 7 April 2025 - 17:20 WIB

Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu

Minggu, 6 April 2025 - 14:56 WIB

Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung

Selasa, 1 April 2025 - 15:20 WIB

Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok

Selasa, 1 April 2025 - 10:05 WIB

Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa

Berita Terbaru

NEWS

Wali Kota Bandung Lepas 2.455 Calon Jemaah Haji

Rabu, 9 Apr 2025 - 16:44 WIB