Baku Tembak di Perbatasan Lebanon dan Israel, Ribuan Pejuang Asing Siap Bergabung dengan Hizbullah

- Editor

Senin, 24 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Milisi Irak siap bergabung dengan Hizbullah dalam perang melawan Israel. Foto/AP

Milisi Irak siap bergabung dengan Hizbullah dalam perang melawan Israel. Foto/AP

BIPOL.CO, BEIRUT – Ribuan pejuang dari kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah siap datang ke Lebanon untuk bergabung dengan kelompok Hizbullah dalam pertempurannya dengan Israel.

Itu terjadi jika konflik yang membara itu meningkat menjadi perang besar-besaran, kata pejabat Iran.

Baku tembak hampir setiap hari terjadi di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel utara sejak pejuang dari Jalur Gaza yang dikuasai Hamas melancarkan serangan berdarah di Israel selatan pada awal Oktober yang memicu perang di Gaza.

Melansir AP, situasi di utara memburuk bulan ini setelah serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior militer Hizbullah di Lebanon selatan. Hizbullah membalas dengan menembakkan ratusan roket dan drone peledak ke Israel utara.

Para pejabat Israel mengancam akan melakukan serangan militer di Lebanon jika tidak ada negosiasi akhir yang bisa dilakukan untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan.

Selama dekade terakhir, para pejuang yang didukung Iran dari Lebanon, Irak, Afghanistan, dan Pakistan bertempur bersama dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun di Suriah, membantu menyeimbangkan kepentingan Presiden Suriah Bashar Assad. Para pejabat dari kelompok yang didukung Iran mengatakan mereka juga bisa bersatu kembali melawan Israel.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidatonya hari Rabu bahwa para pemimpin pejuang dari Iran, Irak, Suriah, Yaman dan negara-negara lain sebelumnya telah menawarkan untuk mengirim puluhan ribu pejuang untuk membantu Hizbullah, namun ia mengatakan kelompok tersebut sudah memiliki lebih dari 100.000 pejuang.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada mereka, namun kami kewalahan dengan jumlah yang kami miliki,” kata Nasrallah.

Nasrallah mengatakan pertempuran dalam bentuknya saat ini hanya menggunakan sebagian dari pejuang Hizbullah, yang jelas merujuk pada pejuang khusus yang menembakkan rudal dan drone.

Namun hal itu bisa berubah jika terjadi perang habis-habisan. Nasrallah mengisyaratkan kemungkinan itu dalam pidatonya pada tahun 2017 di mana ia mengatakan para pejuang dari Iran, Irak, Yaman, Afghanistan dan Pakistan “akan menjadi mitra” dalam perang semacam itu.

Para pejabat dari kelompok Lebanon dan Irak yang didukung oleh Iran mengatakan para pejuang yang didukung Iran dari seluruh kawasan akan bergabung jika perang meletus di perbatasan Lebanon-Israel. Ribuan pejuang tersebut telah dikerahkan di Suriah dan dapat dengan mudah menyelinap melalui perbatasan yang tidak memiliki tanda dan keropos.

Beberapa kelompok tersebut telah melancarkan serangan terhadap Israel dan sekutunya sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober. Kelompok-kelompok yang disebut sebagai “poros perlawanan” mengatakan bahwa mereka menggunakan “strategi kesatuan arena” dan mereka akan melakukan hal yang sama. hanya berhenti berperang ketika Israel mengakhiri serangannya di Gaza terhadap sekutu mereka, Hamas.

“Kami akan (berjuang) bahu-membahu dengan Hizbullah” jika perang habis-habisan terjadi, kata seorang pejabat kelompok yang didukung Iran di Irak kepada The Associated Press di Bagdad, dan bersikeras untuk berbicara secara anonim untuk membahas masalah militer. Dia menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Pejabat itu, bersama seorang lainnya dari Irak, mengatakan beberapa penasihat dari Irak sudah berada di Lebanon.

Seorang pejabat kelompok Lebanon yang didukung Iran, yang juga menolak disebutkan namanya, mengatakan para pejuang dari Pasukan Mobilisasi Populer Irak, Fatimiyoun dari Afghanistan, Zeinabiyoun dari Pakistan, dan kelompok pemberontak di Yaman yang didukung Iran yang dikenal sebagai Houthi bisa datang ke Lebanon untuk mengambil bagian dalam perang.(*)

Berita Terkait

Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia
Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu
Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung
Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok
Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa
Muncul dalam Satu Dekade Terakhir, Fenomena Meningkatnya Ateis di Negara-negara Arab
Gempa Dahsyat di Myanmar,  Korban Tewas Mencapai 1.600 orang
1.400 Demonstran Ditangkap, Ribuan Orang Lainnya Turun ke Jalan Turunkan Erdogan

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 11:11 WIB

Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia

Senin, 7 April 2025 - 17:20 WIB

Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu

Minggu, 6 April 2025 - 14:56 WIB

Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung

Selasa, 1 April 2025 - 15:20 WIB

Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok

Selasa, 1 April 2025 - 10:05 WIB

Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa

Berita Terbaru

NEWS

Wali Kota Bandung Lepas 2.455 Calon Jemaah Haji

Rabu, 9 Apr 2025 - 16:44 WIB