DPR Minta Pemerintah Malaysia Minta maaf Terkait Penganiayaan Suporter

- Editor

Rabu, 27 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (kelima dari kanan) menerima audiensi dengan kelompok suporter Timnas Sepak Bola Indonesia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11). (Istimewa)

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (kelima dari kanan) menerima audiensi dengan kelompok suporter Timnas Sepak Bola Indonesia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11). (Istimewa)

JAKARTA.bipol.co – Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda meminta pemerintah Malaysia meminta maaf secara terbuka kepada Pemerintah Indonesia dan mengawal proses hukum pelaku penganiayaan terhadap suporter tim nasional sepak bola Indonesia.

“Ini tergantung pada penyelesaian kasus penganiayaan ini di Malaysia. Apalagi ini masih ada suporter kita yang ditahan Kepolisian Malaysia. Kita akan tuntut itu supaya secepatnya dibebaskan,” kata Syaiful Huda usai menerima audiensi dengan kelompok suporter timnas sepak bola Indonesia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11).

Menurut dia, masyarakat Indonesia menunggu dan terus memantau terhadap penyelesaian kasus penganiayaan suporter tersebut.

Dia menilai apabila masalah tersebut tidak diusut tuntas maka ke depan bisa berpotensi menjadi dendam.

“Kita akan pantau terus, kita akan lihat itikad baik dari pemerintah Malaysia kalau penanganannya tidak objektif, kita akan tuntut ini diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Dia juga menilai langkah Menteri Olahraga Malaysia Syed Saddiq yang meminta maaf melalui akun Twitter-nya, merupakan cara yang tidak tepat.

Karena itu dia menuntut agar Pemerintah Malaysia mengajukan permintaan maaf secara terbuka, “face to face” kepada pemerintah Indonesia.

Selain itu menurut dia, Komisi X juga akan menindaklanjuti keinginan para suporter agar ada payung hukum bagi suporter, apakah berupa undang-undang baru atau revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional.

“Kami diminta mengajukan UU baru atau revisi UU. Dari 11 RUU yang kami ajukan, di dalamnya kami akan revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional,” katanya.

Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Khadafi mengatakan Komisi X DPR akan mengadakan rapat dengan PSSI agar ke depan permasalahan suporter bisa dicarikan solusi secara bersama.

Hal itu penting dilakukan, menurut dia karena Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21 pada 2021, sehingga diharapkan Indonesia nyaman sebagai tuan rumah dan negara-negara lain punya kesan.

Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Ignatius Indro mengatakan, sejak 2016, jumlah suporter Indonesia yang meninggal dunia mencapai 17 jiwa dan selama ini belum ada perhatian khusus dari berbagai pihak terhadap masalah yang dialami suporter ini.

“Sejauh ini tidak ada edukasi dari federasi sepakbola (PSSI) dan dari pemerintah juga belum nyata edukasi tersebut. Dan juga perhatian untuk suporter belum ada jaminan keamanan dan kenyamanan dalam menonton sepak bola,” katanya.

Indro mengatakan, perlu ada payung hukum bagi suporter sehingga ke depan iklim persepakbolaan di Indonesia menjadi lebih baik.

Dia mencontohkan, Dalam UU Sistem Keolahragaan Nasional, hanya ada satu pasal dan disebut penonton padahal suporter tidak sekadar penonton namun ada ikatan dengan klub yang didukungnya.

Dia berharap dalam UU nanti juga bisa memaksa stakeholder seperti PSSI, pemerintah dan perusahaan yang selama ini mengambil keuntungan dari sepakbola, untuk melakukan edukasi kepada suporter hingga akar rumput. (ant)

Editor    Deden .GP

Berita Terkait

3 Hakim dan 4 Lainnya Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Migor, Politisi PDIP Sebut Nama Djuyamto dalam Kasus Hasto
Mantan Artis Sinetron Sekar Arum Widara Ditangkap Karena Kasus Uang Palsu, Ini  Profilenya
Dokter Priguna Anugerah Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Seksual Orang Pingsan
Polisi Bekuk Pembunuh Wanita Paruh Baya di Kota Cimahi
Wali Kota Bandung Ajak Warga Ikut Andil Melawan Premanisme
Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Rerumputan, Ternyata Jurnalis Media Online Diduga Dibunuh Kekasihnya
Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
Tiga Polisi Tewas Ditembak saat Gerebek Sabung Ayam, Dua Pelaku Berhasil Diamankan

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 13:31 WIB

3 Hakim dan 4 Lainnya Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Migor, Politisi PDIP Sebut Nama Djuyamto dalam Kasus Hasto

Senin, 14 April 2025 - 19:12 WIB

Mantan Artis Sinetron Sekar Arum Widara Ditangkap Karena Kasus Uang Palsu, Ini  Profilenya

Kamis, 10 April 2025 - 23:15 WIB

Dokter Priguna Anugerah Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Seksual Orang Pingsan

Kamis, 3 April 2025 - 15:21 WIB

Polisi Bekuk Pembunuh Wanita Paruh Baya di Kota Cimahi

Jumat, 28 Maret 2025 - 16:49 WIB

Wali Kota Bandung Ajak Warga Ikut Andil Melawan Premanisme

Berita Terbaru

NEWS

Jabar Reaktivasi Jalur Kereta Api Dukung Pariwisata

Rabu, 16 Apr 2025 - 07:05 WIB