Ini yang Bakal Makin Ngetren di Kota Bandung, 2020

- Editor

Kamis, 2 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) sudah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat Kota Bandung. Tampak maskot Kang Pisman hadir di mal untuk sosialisasi.* humas.bandung.go.id

Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) sudah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat Kota Bandung. Tampak maskot Kang Pisman hadir di mal untuk sosialisasi.* humas.bandung.go.id

 BANDUNG, bipol.co – Setiap orang mengemukakan harapan dan cita-citanya di awal memasuki tahun 2020. Banyak cerita tentang hal yang ingin dicapai warga Bandung selama setahun ke depan, termasuk tren yang akan muncul mengisi tahun cantik ini.

Berkaca pada fenomena di tahun 2019, menurut laman humas.bandung.go.id, berikut merupakan tren yang diprediksi menjadi gaya hidup baru di kota kembang selama setahun ke depan. Seperti apa tren kekinian ala warga Kota Bandung?

  1. Kang Pisman

Kampanye Kota Bandung dalam hal pengelolaan sampah sepertinya semakin digandrungi. Pada tahun 2019, pengelolaan sampah menggunakan konsep Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) telah diperkenalkan hingga ke tingkat internasional dalam acara Zero Waste City Conference (ZWCC) di Malaysia. Partisipasi warga dalam Kang Pisman terlihat dari pertumbuhan nasabah bank sampah dari 978 pada september 2018 menjadi 3.390 pada Juli 2019 atau sekitar 246%, serta menurunkan volume sampah rata-raa sebesar 852 ton sampah perbulan.

Pada 2020, Kang Pisman akan digenjot untuk mereduksi pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir yang hanya akan semakin mencemari lingkungan. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung terus mengajak warga agar menjadi bagian dari Sobat Kangpisman. Kamu mau ikut jadi penyelamat lingkungan Kota Bandung? Yuk ikut Kang Pisman!

  1. Aneka kreasi tas belanja

Kantong plastik sepertinya sudah tidak akan terlalu digunakan di tahun 2020 di Kota Bandung. Apalagi jika warga Bandung berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan. Warga kini lebih senang menggunakan tas belanja berbahan kain atau polyester sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai.

Mal-mal, ritel-ritel besar, hingga factory outlet di Kota Bandung sudah mulai mengalihkan kemasan belanja dari bahan plastik ke tas belanja. Bahkan ada juga yang sama sekali tidak menyediakan kemasan belanja sehingga kita wajib membawa sendiri tas belanja jika tidak ingin kerepotan. Apalagi, kini ada banyak motif tas belanja kekinian yang juga bisa menjadi gaya fesyen baru.

  1. Gaya Pakai Tumbler

Jangan kaget lagi kalau di Kota Bandung banyak menemukan warganya membawa gelas minuman sendiri saat membeli minuman, seperti boba, kopi kekinian, atau sekadar es teh berbagai merek. Dengan membawa tempat minum sendiri, kita bisa mengurangi kemasan plastik sekali pakai.

Ke mana-mana, warga Bandung juga sudah banyak yang menggunakan botol minuman, atau bahasa kerennya, tumbler. Berbagai desain tumbler yang keren dan unik banyak dipakai sebagai tempat minum. Selain trendy, warga tak perlu lagi membeli minuman kemasan yang hanya akan menambah jumlah sampah di Kota Bandung.

  1. Cara baru pakai sedotan

Jika kamu datang ke kafe, restoran, atau kedai kopi, jangan heran melihat orang-orang yang memakai sedotan dari bahan stainless steel atau serat jerami. Kedua bahan itu kini telah digandrungi sebagai pengganti sedotan plastik. Kamu tentu tidak akan ditawari sedotan itu di kafe-kafe tersebut karena orang-orang itu telah membawa sedotan sendiri dari rumahnya.

Bahkan ada banyak gerai makanan dan minuman di Kota Bandung yang sudah tidak lagi menyediakan sedotan plastik sekali pakai sebagai komitmen mereka dalam menjaga lingkungan.

Harga sedotan stainless steel atau serat jerami yang lebih sehat dan ramah lingkungan itu juga tidak mahal. Dengan kisaran harga Rp15.000 – Rp30.000, kamu bisa mendapatkan satu set (tiga jenis) sedotan berbagai ukuran dan alat pembersih.

  1. Gaul Bersepeda

Katanya Kota Bandung jadi kota termacet? Mungkin karena masih ada orang menggunakan kendaraan bermotor hanya untuk menempuh jarak pendek. Tapi sejak Pemerintah Kota Bandung menyediakan Boseh (Bike on Street Everybody Happy) di berbagai titik, warga Bandung mulai beralih menggunakan sepeda untuk mobilisasi.

Penggunaan sepeda sebagai moda transportasi juga semakin marak, terutama oleh anak sekolah. Banyak juga komunitas sepeda tumbuh untuk mewadahi minat warga Bandung untuk berolahraga dengan bersepeda. Di tahun 2020, dipastikan bersepeda akan menjadi gaya baru warga Bandung dalam bertransportasi jarak dekat dan sedang.

Jadi, jangan sampai ketinggalan tren ya. *humas.bandung.go.id

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Pajak untuk Hadiah Pribadi dari Luar Negeri, Apakah Ini Adil?
ASN, Haruskah Kita Percaya Lagi?
Sosok Pemimpin KBB ke Depan, Bagaimana Parpol?
Refleksi, Memasuki Abad ke-4 Kabupaten Bandung Mestilah Jujur
Tiga Tahun Menjadi Bupati: Sebuah Refleksi Diri
Dari SITUNG ke SIREKAP, Rekapitulasi Pemilu Berujung Penjara?!
Menakar Kinerja Pj Bupati Bandung Barat
Dari Jalan Hingga Pemakaman, 40 Wajah-wajah Baru Anggota DPRD Kabupaten Bandung

Berita Terkait

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 23:39 WIB

Pajak untuk Hadiah Pribadi dari Luar Negeri, Apakah Ini Adil?

Sabtu, 27 Juli 2024 - 15:13 WIB

ASN, Haruskah Kita Percaya Lagi?

Jumat, 28 Juni 2024 - 12:53 WIB

Sosok Pemimpin KBB ke Depan, Bagaimana Parpol?

Rabu, 1 Mei 2024 - 10:40 WIB

Refleksi, Memasuki Abad ke-4 Kabupaten Bandung Mestilah Jujur

Jumat, 26 April 2024 - 22:39 WIB

Tiga Tahun Menjadi Bupati: Sebuah Refleksi Diri

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB