SEORANG pejabat yang memiliki tingkat pendidikan dan intelektual yang cukup, masih juga terpapar wabah covid-19, bahkan dokter dan paramedik yang merawat pasien covid-19-nya sendiri sudah banyak menjadi korban (meninggal).
Sedemikian dahsyatnya transmisi virus corona melalui mediator orang yang telah terpapar (tanpa sengaja). Padahal antara penderita dan orang lain mungkin sebatas melakukan komunikasi verbal biasa yang kadang-kadang disertai interaksi canda dan tawa karena sesama rekan baik di organisasi maupun di pekerjaan.
Terakhir, banyaknya pejabat publik yang terpapar mulai dari Menteri, Pejabat Eselon 1, anggota DPRD Provinsi, hingga Walikota/Wakil, dan Bupati Karawang, Jawa Barat.
Masa inkubasi ibu Bupati karawang itu terbilang lumayan lama, kira-kira 14 hari setelah pertemuan Hipmi di karawang pada 9 Maret 2020.
Berdasarkan hasil kajian di Wuhan, incubation periode 5,2 s/d 14 hari. Bergantung kondisi fisik penderita.
Masa inkubasi merupakan masa virus corona melakukan infeksi sel inang yang melakukan replikasi virus sampai jumlah yang cukup untuk memunculkan gejala di penderita.
Gejala awal adalah sakit tenggorokan disertai batuk kering.
Pada masa inkubasi ini, penderita menjadi mediator transmisi virus yang bisa ditularkan dengan berbagai cara. Mulai dari loncatan udara ketika mulut penderita (positif corona) sedang berbicara menjadi partikel aerosol diudara.
Setelah 2-3 hari batuk, jika daya tahan tubuh lemah, penderita mengalami demam dan pusing.
4-5 hari kemudian, penderita mengalami demam akut disertai batuk dan bersin. Batuk mengeluarkan dahak karena paru-patu akan terus memproduksi sputum dalam jumlah banyak.
Pada tahap ini, virus sudah menjalar ke paru-patu melalui pembuluh darah di saluran pernafasan.
Setelah 1 minggu, mengalami gejala infeksi corona virus, penularan akan semakin menjadi dikarenakan penderita akan mengalami bersin dan batuk.
Menurut National Institute Health Amerika Serikat, sekali batuk maka penderita akan mengeluarkan kira-kira 10.000 virus yang berbentuk drop let. Drop let adalah tetesan kecil air liur yang dikeluarkan penderita demam dalam batuk yang ukuran butiran liur kecil itu sangat halus sekitar 50 mikro meter.**
Gumilar Satriawan
Pemerhati Kesehatan Publik
Tinggal di Bandung