Semakin Banyak Dokter dan Pejabat Menjadi Korban Covid-19

- Editor

Rabu, 25 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gumilar Satriawan, ST.* ist.

Gumilar Satriawan, ST.* ist.

SEORANG pejabat yang memiliki tingkat pendidikan dan intelektual yang cukup, masih juga terpapar wabah covid-19,  bahkan dokter dan paramedik yang merawat pasien covid-19-nya sendiri sudah banyak menjadi korban (meninggal).

Sedemikian dahsyatnya transmisi virus corona melalui mediator orang yang telah terpapar (tanpa sengaja). Padahal antara penderita dan orang lain mungkin sebatas melakukan komunikasi verbal biasa yang kadang-kadang disertai interaksi canda dan tawa karena sesama rekan baik di organisasi maupun di pekerjaan.

Terakhir, banyaknya pejabat publik yang terpapar mulai dari Menteri, Pejabat Eselon 1, anggota DPRD Provinsi, hingga Walikota/Wakil, dan Bupati Karawang, Jawa Barat.

Masa inkubasi ibu Bupati karawang itu terbilang lumayan lama, kira-kira 14 hari setelah pertemuan Hipmi di karawang pada 9 Maret 2020.

Berdasarkan hasil kajian di Wuhan, incubation periode 5,2 s/d 14 hari. Bergantung kondisi fisik penderita.

Masa inkubasi merupakan masa virus corona melakukan infeksi sel inang yang melakukan replikasi virus sampai jumlah yang cukup untuk memunculkan gejala di penderita.

Gejala awal adalah sakit tenggorokan disertai batuk kering.

Pada masa inkubasi ini, penderita menjadi mediator transmisi virus yang bisa ditularkan dengan berbagai cara. Mulai dari loncatan udara ketika mulut penderita (positif corona) sedang berbicara menjadi partikel aerosol diudara.

Setelah 2-3 hari batuk, jika daya tahan tubuh lemah, penderita mengalami demam dan pusing.

4-5 hari kemudian, penderita mengalami demam akut disertai batuk dan bersin. Batuk mengeluarkan dahak karena paru-patu akan terus memproduksi sputum dalam jumlah banyak.

Pada tahap ini, virus sudah menjalar ke paru-patu melalui pembuluh darah di saluran pernafasan.

Setelah 1 minggu, mengalami gejala infeksi corona virus, penularan akan semakin menjadi dikarenakan penderita akan mengalami bersin  dan batuk.

Menurut National Institute Health Amerika Serikat, sekali batuk maka penderita akan mengeluarkan kira-kira 10.000 virus yang berbentuk drop let. Drop let adalah tetesan kecil air liur yang dikeluarkan penderita demam dalam batuk yang ukuran butiran liur kecil itu sangat halus sekitar 50 mikro meter.**

Gumilar Satriawan

Pemerhati Kesehatan Publik

Tinggal di Bandung

 

Berita Terkait

Pajak untuk Hadiah Pribadi dari Luar Negeri, Apakah Ini Adil?
ASN, Haruskah Kita Percaya Lagi?
Sosok Pemimpin KBB ke Depan, Bagaimana Parpol?
Refleksi, Memasuki Abad ke-4 Kabupaten Bandung Mestilah Jujur
Tiga Tahun Menjadi Bupati: Sebuah Refleksi Diri
Dari SITUNG ke SIREKAP, Rekapitulasi Pemilu Berujung Penjara?!
Menakar Kinerja Pj Bupati Bandung Barat
Dari Jalan Hingga Pemakaman, 40 Wajah-wajah Baru Anggota DPRD Kabupaten Bandung

Berita Terkait

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 23:39 WIB

Pajak untuk Hadiah Pribadi dari Luar Negeri, Apakah Ini Adil?

Sabtu, 27 Juli 2024 - 15:13 WIB

ASN, Haruskah Kita Percaya Lagi?

Jumat, 28 Juni 2024 - 12:53 WIB

Sosok Pemimpin KBB ke Depan, Bagaimana Parpol?

Rabu, 1 Mei 2024 - 10:40 WIB

Refleksi, Memasuki Abad ke-4 Kabupaten Bandung Mestilah Jujur

Jumat, 26 April 2024 - 22:39 WIB

Tiga Tahun Menjadi Bupati: Sebuah Refleksi Diri

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB