Israel Banjiri Terowongan Hamas, Metode yang Sulit dan Kontroversial

- Editor

Minggu, 17 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Tentara Israel memeriksa terowongan yang diduga mejadi tempat persembunyian kelompok militan Hamas di RS Al Shifa, Jalur Gaza. (REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo)

Foto: Tentara Israel memeriksa terowongan yang diduga mejadi tempat persembunyian kelompok militan Hamas di RS Al Shifa, Jalur Gaza. (REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo)

BIPOL.CO, JAKARTA – Israel dikabarkan mulai membanjiri beberapa terowongan dengan air laut. Di mana terowongan itu diklaim membentang di sepanjang jalur Gaza yang menjadi persembunyian Hamas. Upaya tentara Israel membanjiri terowongan itu dilakukan karena ingin menghancurkan jaringan bawah tanah Hamas.

Mengutip CNBC Indonesia dari CNN, salah seorang pejabat Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Israel dengan hati-hati menguji metode tersebut secara terbatas. Jika berhasil, banjir dapat ditingkatkan hingga merusak jaringan terowongan dalam skala lebih besar.

Namun metode ini sulit dan kontroversial. Sekalipun diterapkan dengan jumlah air yang cukup dan tekanan cukup tinggi, mungkin hanya berhasil sebagian saja. Terlebih panjang terowongan Hamas disebut dinilai bisa sampai ratusan kilometer. Hal ini juga berisiko mencemari pasokan air bersih dan merusak infrastruktur apa pun yang tersisa di permukaan.

Membanjiri terowongan juga bisa membunuh sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza, sebagian besar diyakini berada di bawah tanah. Israel bahkan tak yakin apa metode ini akan berhasil atau tidak, kata pejabat Amerika tersebut. Namun mereka coba berhati-hati untuk hanya menguji di terowongan yang diyakini tidak ada sandera.

Sampai berita ini diturunkan, tentara Israel belum merespons atas apa dampak yang akan terjadi, akibat aksinya membanjiri terowongan dengan air laut.

Juru Bicara Hamas mengatakan, sejatinya mereka membangun terowongan termasuk untuk menahan upaya membanjirinya. “Terowongan itu dibangun insinyur terlatih dan terdidik yang mempertimbangkan semua kemungkinan serangan dari penjajah, termasuk pemompaan air,” kata Juru Bicara Hamas Osama Hamdan pada konferensi pers di Ibu Kota Lebanon, Beirut, mengutip CNN, Minggu (17/12/2023).

Terowongan secara historis digunakan sebagai sarana peperangan termasuk oleh Al Qaeda di pegunungan Afghanistan dan oleh Viet Cong di hutan-hutan Asia Tenggara.

Namun, terowongan Hamas unik. “Mereka sangat inovatif dalam kedalamannya, dalam kecanggihannya, dalam penggaliannya, dalam perangkapnya,” kata Danny Orbach, sejarawan militer di Universitas Ibrani Yerusalem.

Struktur bawah tanah tersebut diduga dibangun di bawah sebagian besar Jalur Gaza, wilayah padat penduduk yang ditinggali lebih dari 2 juta orang. Terowongan Hamas cukup besar untuk menampung pejuang Hamas dewasa, persenjataan, barang, dan bahkan mobil.

Ada yang diperkuat dengan dinding semen tebal atau dipisahkan pintu besi, dan tidak semuanya tersambung. Skala uji coba yang dilakukan militer Israel tidak jelas, berapa banyak air dan berapa banyak tekanan untuk membanjirinya atau terowongan mana yang jadi sasaran.

Agar operasi berhasil, tekanan yang digunakan untuk memompa air ke dalam terowongan harus cukup tinggi agar tidak hanya menghancurkan dinding semen, tetapi juga pintu besi tebal yang memisahkan beberapa di antaranya. Hal ini dinilai menjadi tantangan besar.

Proses banjir pun dapat menimbulkan dampak buruk terhadap wilayah Gaza. Membanjiri terowongan di bawah kawasan berpenduduk berisiko merusak infrastruktur yang masih utuh dan mencemari sumber air tawarnya

Menurut Amnesty International, satu-satunya sumber air tawar di wilayah ini, Akuifer Pesisir, sudah semakin terkuras akibat ekstraksi berlebihan dan terkontaminasi oleh infiltrasi limbah dan air laut.

Jika seluruh jaringan terowongan terendam banjir, bangunan di atasnya juga bisa runtuh. Menurut Orbach, kerusakannya bisa parah karena banyak di antaranya berada di bawah infrastruktur sipil.(*)

Berita Terkait

Gegara Ibu-Ibu Masak, Perahu Bawa 500 Penumpang Terbakar & Terbalik
Penyanyi AS Katy Perry ‘Sujud Syukur’ Saat Mendarat di Bumi dari Luar Angkasa
Atap Klub Malam Ambruk Korban Tewas Bertambah Jadi 221 Orang, Penyanyi Terkenal Tewas Saat di Pangggung
Karena Serukan Akhiri Perang, Komandan Senior dan Ratusan Tentara Cadangan Dipecat
PM Netanyahu Sebut 1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri Ekstrimis Zionis
Kebijakan Trump Membuat Warga AS Kecewa, Tarif Impor Pengaruhi Negara Asia
Konjen Winanto Adi Halal Bihalal Bersama Komunitas Indonesia di New Hampshire, Sampaikan Sejumlah Isu
Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 17:05 WIB

Gegara Ibu-Ibu Masak, Perahu Bawa 500 Penumpang Terbakar & Terbalik

Rabu, 16 April 2025 - 13:47 WIB

Penyanyi AS Katy Perry ‘Sujud Syukur’ Saat Mendarat di Bumi dari Luar Angkasa

Minggu, 13 April 2025 - 17:12 WIB

Atap Klub Malam Ambruk Korban Tewas Bertambah Jadi 221 Orang, Penyanyi Terkenal Tewas Saat di Pangggung

Sabtu, 12 April 2025 - 17:18 WIB

Karena Serukan Akhiri Perang, Komandan Senior dan Ratusan Tentara Cadangan Dipecat

Sabtu, 12 April 2025 - 10:22 WIB

PM Netanyahu Sebut 1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri Ekstrimis Zionis

Berita Terbaru