Iran dan Israel Tegang, Rusia dan Jerman Desak Negara-negara di Timur Tengah Menahan Diri

- Editor

Jumat, 12 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Konsulat Iran di Damaskus luluh lantak digempur Israel, Senin (1/4/2024).(Foto: Dok. AP)

Gedung Konsulat Iran di Damaskus luluh lantak digempur Israel, Senin (1/4/2024).(Foto: Dok. AP)

BIPOL.CO, BERLIN – Rusia dan Jerman mendesak negara-negara di Timur Tengah untuk menahan diri. Israel mengatakan mereka siap untuk “memenuhi kebutuhan pertahanan” saat kawasan di semakin memanas setelah Iran mengancam akan membalas serangan Israel.

Maskapai Jerman, Lufthansa, merupakan satu dari dua maskapai Barat yang terbang ke Iran. Lufthansa memperpanjang penangguhan penerbangannya ke Teheran. Rusia juga mengeluarkan peringatan bepergian ke Timur Tengah.

Iran bertekad membalas serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah pada 1 April lalu. Serangan itu menewaskan jenderal dan dua perwira tinggi Garda Revolusi Iran.

Langkah Israel itu memperburuk situasi di kawasan yang sudah bergejolak akibat serangannya ke Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel melanjutkan perangnya di Gaza seraya mempersiapkan keamanan di tempat lain.

“Siapa pun yang melukai kami, kami akan melukai mereka. Kami siap untuk memenuhi semua kebutuhan keamanan Negara Israel, baik bertahan maupun menyerang,” kata Netanyahu yang dirilis usai mengunjungi pangkalan militer udara.

Konflik di Timur Tengah menyebar sejak Israel menyerang Gaza. Kelompok-kelompok yang didukung Iran memberikan dukungan pada rakyat Palestina di Gaza. Mereka menggelar serangan di Lebanon, Yaman, dan Irak.

Sejak awal perang Israel di Gaza, Teheran menghindari konfrontasi langsung dengan Israel maupun Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, Iran memberikan dukungan pada proksi-proksinya.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock meminta Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian untuk “menahan diri secara maksimal” demi menghindari eskalasi lebih lanjut. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia memberi tahu warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Timur Tengah terutama ke Israel, Lebanon, dan wilayah Palestina.

“Saat ini sangat penting bagi semua orang untuk menahan diri agar tidak mengarah pada destabilisasi situasi di wilayah yang tidak benar-benar bersinar dengan stabilitas dan prediktabilitas,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers.

Israel tidak mengeklaim bertanggung jawab atas serangan 1 April. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel “harus dihukum dan akan dihukum” karena menyerang wilayah Iran.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Iran mengancam melancarkan “serangan signifikan di Israel”. Dia pun memberi tahu Netanyahu bahwa “komitmennya pada keamanan Israel dalam menghadapi ancaman-ancaman dari Iran dan proksi-proksinya tak tergoyahkan”.

Iran merupakan produsen minyak terbesar negara-negara penghasil minyak OPEC. Harga minyak naik setelah melonjak satu dolar per barel dari sesi sebelumnya.

Pada Rabu (10/4/2024) malam, kantor berita Iran, IRNA, merilis laporan dalam bahasa Arab di media sosial X yang mengatakan ruang udara di atas Teheran ditutup untuk latihan militer. Tapi kemudian IRNA menghapus cicitan tersebut dan membantah pernah mempublikasikannya.

Lufthansa mengatakan pesawatnya kemungkinan tidak akan terbang ke Teheran sampai sebelum 13 April. Maskapai Austria mengatakan mereka masih terbang ke Iran, tapi menyesuaikan waktunya untuk menghindari kru terpaksa mendarat untuk singgah semalam.

Ruang udara Iran juga merupakan rute penting bagi maskapai Emirates dan Qatar Airways ke Eropa dan Amerika Utara. Emirates, Qatar Airways, Turkish Airlines, Aeroflot, dan Air Arabia, maskapai-maskapai yang terbang ke Teheran, belum menanggapi permintaan komentar.(*)

Berita Terkait

Puluhan Rudal Iran Gempur Israel, Daniel Hagari Peringatkan Serangan Balasan
Hassan Nasrallah Tewas, Panglima Militer Israel dengan Angkuh Bersumpah
Foto: Israel Serang Libanon, Menteri Najib Mikati Adukan ke PBB
Serang Libanon, China Kutuk Israel Serukan Gencatan Senjata Permanen
Peristiwa Mengerikan, Pesawat Terjun Bebas 20.000 Kaki dalam 6 Menit
Rudal Kelompok Houthi Yaman Serang Israel, Benjamin Netanyahu Marah
Baru Bertanding di Olimpiade Paris, Pelari Maraton Uganda Tewas Setelah Dibakar
Ratusan Ribu Warga Israel Turun ke Jalan Tuntut Perdana Menteri 

Berita Terkait

Rabu, 2 Oktober 2024 - 07:36 WIB

Puluhan Rudal Iran Gempur Israel, Daniel Hagari Peringatkan Serangan Balasan

Sabtu, 28 September 2024 - 22:37 WIB

Hassan Nasrallah Tewas, Panglima Militer Israel dengan Angkuh Bersumpah

Selasa, 24 September 2024 - 17:17 WIB

Foto: Israel Serang Libanon, Menteri Najib Mikati Adukan ke PBB

Selasa, 24 September 2024 - 16:45 WIB

Serang Libanon, China Kutuk Israel Serukan Gencatan Senjata Permanen

Kamis, 19 September 2024 - 08:37 WIB

Peristiwa Mengerikan, Pesawat Terjun Bebas 20.000 Kaki dalam 6 Menit

Berita Terbaru

Olahraga

Jabar Bertekad Sandingkan Gelar PON dan Peparnas

Kamis, 3 Okt 2024 - 16:27 WIB

Beberapa Bobotoh sempat menemui pemain, pelatih dan ofisial PERSIB di hotel tempat menginap tim, Rabu, 2 Oktober 2024. (PERSIB.co.id/M. Jatnika Sadili)

Olahraga

Demi Dukung Persib Bobotoh Pergi ke Cina

Kamis, 3 Okt 2024 - 15:40 WIB